Dikutip dari Breastcancer.org, bra dengan kawat tidak meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Temuan ini telah tercantum dalam riset yang dilakukan Fred Hutchinson Cancer Research Center di Amerika. Hasil riset telah dimuat dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention tahun 2014. Bra dengan kawat kerap dipilih wanita yang mengalami kelebihan berat badan dengan berpayudara besar. Kelebihan berat badan memang meningkatkan risiko terkena kanker payudara, namun tidak dengan ukuran payudara besar.
Anggapan lain yang tidak benar terkait bra kawat adalah, risiko terhambatnya produksi Air Susu Ibu (ASI). Dokter ahli kandungan dan perawatan ibu Carmit Archibald dari Mount Sinai School of Medicine, Amerika membantah anggapan tersebut. Bra dengan ukuran yang tepat justru mampu menjaga aliran darah dan kelancaran ASI.
Dengan bantahan ini, bra dengan atau tanpa kawat bisa digunakan wanita dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari penggunaan kawan, wanita wajib memili bra yang nyaman dan tidak mengganggu postur tubuh. Bra ini biasanya tidak menimbulkan rasa gatal di punggung, kawat tidak terasa menusuk, dan tali tetap berada di tempatnya. Jika mengenakan kaos, seluruh bagian bra tidak terlihat menonjol dan tetap pada tempatnya.
"Saat ini tersedia banyak pilihan merk bra dengan dan tanpa kawat, bisa dipilih yang paling tepat dan menimbulkan rasa nyaman. Bila sedikit saja ada rasa tidak nyaman sebaiknya segera dipikirkan kembali memilih merk dan ukuran bra yang sama. Model bra juga harus dipertimbangkan supaya bisa menutup seluruh payudara," kata penulis The Bra Zone dan pendiri The Breast Life Blog Elisabeth Dale.
Tonton juga video 'Tips Beri Tahu Orang Terdekat Saat Didiagnosa Kanker Payudara':
Menurut Dale, memilih bra sama seperti menentukan pakaian yang digunakan hari ini. Meski memiliki berbagai model, bra harus memiliki ukuran dan bentuk sesuai payudara. Ketepatan pemilihan bra memudahkan wanita beraktivitas dan menunjang rasa percaya diri wanita.