Jakarta -
Siapa malas copot kaus kaki saat masuk rumah? Hati-hati, menurut pakar kebiasaan ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
"Saya akan merekomendasikan untuk melepas kaus kaki sebelum masuk rumah. Terutama jika mempunyai bayi atau anak kecil yang sedang merangkak," tutur dr Nidhi Ghildayat, Spesialis Penyakit Menular dari University of Minnesota School of Public Health.
Selain itu, juga bisa menimbulkan alergi dan bahkan infeksi bakteri. Apalagi bila kaus kakinya tidak bersih.
"Bakteri yang terdapat di dalam kaus kaki dapat menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, dan mereka yang berurusan dengan alergi dapat memperburuk dengan adanya jamur yang menempel," tutupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Bustle, berikut ancaman yang dapat mengganggu kesehatan jika tidak melepas kaus kaki saat berada di dalam rumah.
Infeksi bakteri
Ilustrasi infeksi bakteri. Foto: Thinkstock
|
Jika tidak melepas sepatu dan kaus kaki sebelum masuk ke dalam rumah, maka kuman yang ada di kaus kaki bisa memicu infeksi."Pemindahan bakteri dari sepatu dan kaus kaki ke lantai, antara 90 persen hingga 99 persen," ujar Caleb Backe, Pakar Kesehatan dan Kebugaran di Maple Holistics.
Kontaminasi tinja
Ilustrasi kontaminasi tinja. Foto: Istock
|
Tidak melepaskan kaus kaki dan lansung berjalan di atas lantai, akan meninggalkan jejak di suatu tempat. Bakteri yang berasal dari tinja bisa menyebar lewat apa saja, termasuk kaus kaki yang selalu dikenakan ke mana-mana."96 persen dari mereka mengandung kotoran, terlepas dari itu juga akan menjadi masalah kesehatan bagi siapapun dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ujar Backe.
Misalnya, seorang bayi yang merangkak di lantai, mereka akan bersentuhan langsung dengan lantai. Dari sana dia akan mendapatkan bakteri yang akan membuat kondisi kesehatan buruk.
Bakteri E-Coli
Ilustrasi bakteri E. coli. Foto: Thinkstock
|
Banyak jenis bakteri E-Coli yang berbeda, dan tidak semuanya akan menyebabkan sakit. Tetapi, karena bakteri tersebut mudah ditransfer dari orang ke orang, mereka akan mudah terkena penyakit.Hal yang baik adalah, jika kamu mengindarinya terlebih dahulu. Dengan melepaskan sepatu dan kaus kaki akan mencegah dari terpaan bakteri E-Coli.
Alergi menjadi buruk
Ilustrasi alergi. Foto: thinkstock
|
Alergi terhadap tempat kotor bisa saja di alami siapa saja, apalagi jika kamu menginjakkan kaki dengan sepatu dan kaus kaki ke karpet dapat meninggalkan bakteri di dalamnya. Dan akan memperburuk alergi kamu."Alergi bisa ditemukan di tempat lain, tapi karpet yang kotor jelas bisa menimbulkan alergi," ujar dr Ghildayal.
Jika tidak melepas sepatu dan kaus kaki sebelum masuk ke dalam rumah, maka kuman yang ada di kaus kaki bisa memicu infeksi.
"Pemindahan bakteri dari sepatu dan kaus kaki ke lantai, antara 90 persen hingga 99 persen," ujar Caleb Backe, Pakar Kesehatan dan Kebugaran di Maple Holistics.
Tidak melepaskan kaus kaki dan lansung berjalan di atas lantai, akan meninggalkan jejak di suatu tempat. Bakteri yang berasal dari tinja bisa menyebar lewat apa saja, termasuk kaus kaki yang selalu dikenakan ke mana-mana.
"96 persen dari mereka mengandung kotoran, terlepas dari itu juga akan menjadi masalah kesehatan bagi siapapun dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ujar Backe.
Misalnya, seorang bayi yang merangkak di lantai, mereka akan bersentuhan langsung dengan lantai. Dari sana dia akan mendapatkan bakteri yang akan membuat kondisi kesehatan buruk.
Banyak jenis bakteri E-Coli yang berbeda, dan tidak semuanya akan menyebabkan sakit. Tetapi, karena bakteri tersebut mudah ditransfer dari orang ke orang, mereka akan mudah terkena penyakit.
Hal yang baik adalah, jika kamu mengindarinya terlebih dahulu. Dengan melepaskan sepatu dan kaus kaki akan mencegah dari terpaan bakteri E-Coli.
Alergi terhadap tempat kotor bisa saja di alami siapa saja, apalagi jika kamu menginjakkan kaki dengan sepatu dan kaus kaki ke karpet dapat meninggalkan bakteri di dalamnya. Dan akan memperburuk alergi kamu.
"Alergi bisa ditemukan di tempat lain, tapi karpet yang kotor jelas bisa menimbulkan alergi," ujar dr Ghildayal.
.webp)
