Ramai Kasus Paedofil di Asrama di Bali, Ini Deretan Fakta Soal Paedofil

Ramai Kasus Paedofil di Asrama di Bali, Ini Deretan Fakta Soal Paedofil

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Selasa, 29 Jan 2019 09:33 WIB
Ramai Kasus Paedofil di Asrama di Bali, Ini Deretan Fakta Soal Paedofil
Fakta seputar paedofil. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Geger kasus dugaan paedofil yang terjadi di salah satu asrama di Klungkung, Bali.

Hal tersebut terkuak dari hasil assestment psikiater Prof Suryani terhadap empat anak yang tinggal di sekolah asrama tersebut. Saat itu, muncul surat pernyataan pengelola sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya seperti dikutip dari detikNews.

"Ada bukti surat pernyataan GI (pengelola sekolah) yang mengakui dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan terhadap anak-anak asrama. Kedua GI juga berjanji akan keluar dari asrama dan tidak akan menjadi jeruji di situ, jeruji itu maksudnya guru supaya dia tidak terlibat lagi ajar-mengajar di situ. Ketiga ada keterangan seorang donatur tetap bule yang bersedia menjadi saksi ke persidangan atau kantor polisi. Keempat keterangan dari korban," kata pemerhati anak Siti Sapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini adalah fakta-fakta terkait paedofil, dilansir Web MD.

Apa itu paedofil?

Foto: Istock
Seksolog Ray Blanchard, PhD, asisten profesor psikiatri di University of Toronto menjelaskan bahwa paedofil adalah orang yang memiliki orientasi seksual berkelanjutan terhadap anak-anak, umumnya berusia 13 tahun atau lebih muda. Namun, tidak semua pedofil adalah orang yang melakukan kejahatan seksual anak.

"Penganiaya anak-anak ditentukan oleh tindakan mereka, para pedofil ditentukan oleh keinginan mereka," kata Blanchard.

"Beberapa pedofil menahan diri untuk tidak mendekati anak mana pun seumur hidup."

Akan tetapi memang ada saja paedofil yang melakukan tindakan yang menyakiti anak-anak.


Apakah masuk gangguan mental?

Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
American Psychiatric Association (APA) telah memasukkan pedofilia dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders sejak 1968.

"(Paedofil) akan didiagnosis dengan gangguan pedofil jika ketertarikan mereka terhadap anak-anak menyebabkan mereka bersalah, cemas, terasing, atau kesulitan dalam mengejar tujuan pribadi lainnya, atau jika dorongan mereka menyebabkan mereka mendekati anak-anak untuk kepuasan seksual dalam kehidupan nyata," jelas Blanchard.

Bisakah pedofilia diobati?

Foto: iStock
Meskipun sebagian besar ahli tidak menganggap perasaan pedofilia seseorang dapat disembuhkan, terapi mungkin membantu mereka mengelola perasaan itu dan tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

Beberapa pasien berisiko tinggi melakukan pelanggaran seksual mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengurangi dorongan seks mereka, masih menurut penjelasan Blanchard.

Apakah paedofil hanya tertarik pada anak-anak?

Foto: Istock

Beberapa pedofil mungkin tertarik pada orang dewasa seperti halnya anak-anak, tetapi sulit untuk mengetahui seberapa umum hal itu. Itu karena sebagian besar penelitian paedofilia didasarkan pada orang-orang yang ditangkap karena pelanggaran seksual terhadap anak-anak.

Apa yang harus dilakukan ketika merasakan hal tersebut?

Foto: Thinkstock
Jika seorang pria atau wanita memiliki perasaan yang mungkin berada dalam kisaran pedofilia, sekalipun tidak pernah melakukan tindakan yang keluar batas, carilah bantuan dari pakar.

"Orang-orang yang bermasalah dengan ketertarikan seksual mereka kepada anak-anak harus mencari bantuan profesional daripada mencoba untuk mengatasi masalah ini sendiri," saran Blanchard.
Halaman 2 dari 6
Seksolog Ray Blanchard, PhD, asisten profesor psikiatri di University of Toronto menjelaskan bahwa paedofil adalah orang yang memiliki orientasi seksual berkelanjutan terhadap anak-anak, umumnya berusia 13 tahun atau lebih muda. Namun, tidak semua pedofil adalah orang yang melakukan kejahatan seksual anak.

"Penganiaya anak-anak ditentukan oleh tindakan mereka, para pedofil ditentukan oleh keinginan mereka," kata Blanchard.

"Beberapa pedofil menahan diri untuk tidak mendekati anak mana pun seumur hidup."

Akan tetapi memang ada saja paedofil yang melakukan tindakan yang menyakiti anak-anak.


American Psychiatric Association (APA) telah memasukkan pedofilia dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders sejak 1968.

"(Paedofil) akan didiagnosis dengan gangguan pedofil jika ketertarikan mereka terhadap anak-anak menyebabkan mereka bersalah, cemas, terasing, atau kesulitan dalam mengejar tujuan pribadi lainnya, atau jika dorongan mereka menyebabkan mereka mendekati anak-anak untuk kepuasan seksual dalam kehidupan nyata," jelas Blanchard.

Meskipun sebagian besar ahli tidak menganggap perasaan pedofilia seseorang dapat disembuhkan, terapi mungkin membantu mereka mengelola perasaan itu dan tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

Beberapa pasien berisiko tinggi melakukan pelanggaran seksual mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengurangi dorongan seks mereka, masih menurut penjelasan Blanchard.

Beberapa pedofil mungkin tertarik pada orang dewasa seperti halnya anak-anak, tetapi sulit untuk mengetahui seberapa umum hal itu. Itu karena sebagian besar penelitian paedofilia didasarkan pada orang-orang yang ditangkap karena pelanggaran seksual terhadap anak-anak.

Jika seorang pria atau wanita memiliki perasaan yang mungkin berada dalam kisaran pedofilia, sekalipun tidak pernah melakukan tindakan yang keluar batas, carilah bantuan dari pakar.

"Orang-orang yang bermasalah dengan ketertarikan seksual mereka kepada anak-anak harus mencari bantuan profesional daripada mencoba untuk mengatasi masalah ini sendiri," saran Blanchard.

(ask/up)

Berita Terkait