"Saat ini, kita belum ada obat herbal untuk penyembuhan kanker yang fitofarmaka, tetapi memang ada jenis herbal untuk diabetes dan hipertensi," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Ina Rosalina Dadan, di sela-sela Rapat Kerja Kesehatan Nasional di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019).
Ina menerangkan, fitofarmaka adalah obat tradisional yang sudah teregistrasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan sudah melewati uji klinik. Herba yang telah teregistrasi sebagai fitofarmaka telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya dan bisa digunakan untuk pengobatan tertentu.
"Memang, ada bebebrapa peneliti yang sudah melakukan pengobatan kanker yang masih dalam bentuk jamu. Mencampurkan dua tanaman untuk mengobati kanker payudara, misalnya, karena biasanya pasien sudah melakukan kemoterapi tetapi nggak kunjung sembuh," tambahnya.
Terdapat satu jenis obat herbal yang sudah teregistrasi sebagai fitofarmaka yakni vinkristin. Obat herbal ini dipakai berbarengan dengan kemoterapi, jadi pengobatannya dibarengi antara konvensional dan tradisional. Tetapi, tetap bukan untuk menyembuhkan, hanya mengurangi efek samping dari kemoterapi.
"Herbal meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, membantu revitalisasi tubuh. Jadi, bukan menyembuhkan atau menghilangkan sel kanker," pungkasnya.
Tonton video Tetap Tersenyum Bu Ani...