Tak jarang para caleg ini merasa stres di musim kampanye. Bahkan seorang caleg di Sumatera Barat tewas bunuh diri diduga akibat stres kekurangan biaya untuk pencalonannya.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr dr Muhammad Yamin, SpJP(K), FACC, FSCAI, caleg yang merasa stres tak hanya menghadapi risiko bunuh diri. Seseorang yang terlalu stres juga bisa mengalami serangan jantung atau kelainannya jantung lho.
"Pasti, karena salah satu pemicu serangan jantung pada orang yang sudah ada kelainan adalah stres fisik, stres mental juga bisa," ujarnya kepada detikHealth saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
"Kalau kita stres mental, hormon adrenalin kita meningkat, sistem saraf simpatis kita diaktifkan, maka terjadi penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah dan peningkatan nadi. Stres bisa juga memicu serangan," lanjutnya.
Kalau kita stres mental, hormon adrenalin kita meningkat, sistem saraf simpatis kita diaktifkan, maka terjadi penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah dan peningkatan nadi. Stres bisa juga memicu serangan.Dr dr Muhammad Yamin, SpJP(K), FACC, FSCAI - Dokter Jantung |
Sementara bagi caleg yang merasa stres namun tidak memiliki kelainan jantung jangan bersenang hati terlebih dahulu. dr Yamin mengatakan bahwa stres juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan jantung.
"Kalau belum ada kelainan jantung ya mempermudah adanya kelainan koroner itu. Jantung koroner sih paling sering," tutupnya.
Tonton juga video 'Caleg Gerindra Gantung Diri, Sandi Janjikan Kesehatan Jiwa Masyarakat':
(wdw/up)