Kasus kanker anak usia 0-14 tahun pun diperkirakan jumlahnya jauh meningkat dari 16.291 kasus di tahun 2013. Ironisnya, lebih dari 50 persen pasien kanker anak terdiagnosis pada stadium lanjut.
Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Rahmi Adi Putra Tahir dalam rilisnya mengatakan pentingnya deteksi dini kanker anak. Pengenalan penyakit kanker adalah penting guna menurunkan angka kanker anak. Pencegahan dan deteksi dini akan lebih mudah dilakukan ketika faktor risiko dan gejala kanker sudah dikenali. YOAI pun turut aktif dalam mensosialisasikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, Prof Dr dr Rita Sitorus, Sp.M(K) menjelaskan kepada detikHealth beberapa jenis kanker anak yang paling banyak menyebabkan kematian.
"Kanker pada anak ada banyak, tapi pada anak yang paling menyebabkan kematian di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) pertama leukemia, kedua retinoblastoma," kata Prof Rita.
Hal ini disebabkan banyak kasus retinoblastoma di Indonesia yang terdeteksi justru di stadium lanjut sehingga angka harapan hidup di Indonesia bagi penyintas retinoblastoma masih lebih rendah dibandingkan negara luar yang sudah maju.
Selain retinoblastoma, kanker leukemia dan kanker kelenjar getah bening adalah kanker jenis lainnya yang sering kali menyerang anak.
Bagaimana, kamu sudah paham ciri-cirinya?











































