Deretan Gejala yang Harus Diwaspadai sebagai Pertanda Kanker Anak

Hari Kanker Anak Sedunia

Deretan Gejala yang Harus Diwaspadai sebagai Pertanda Kanker Anak

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Jumat, 15 Feb 2019 16:12 WIB
Deretan Gejala yang Harus Diwaspadai sebagai Pertanda Kanker Anak
Pertanda kanker anak yang patut dicurigai. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kanker anak banyak yang terdeteksi pada stadium lanjut. Pada momen 'Hari Kanker Anak Sedunia' yang jatuh setiap tanggal 15 Februari ini, yuk lebih mengenal beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi petunjuk adanya kanker bersarang pada sang buah hati.

Memang perlu pemeriksaan lebih lanjut (dan semoga bukan kanker), akan tetapi deteksi dini dibutuhkan guna kanker berkembang pada stadium yang semakin berat.


Leukemia atau yang sering salah ditulis leukimia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak Indonesia. Posisi kedua ditempati oleh retinoblastoma atau kanker bola mata. Namun bukan tidak mungkin kanker jenis lainnya menyerang anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikHealth, berikut ini beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai pertanda kanker anak.

Perut membesar

Foto: Thinkstock
Benjolan pada area mana pun harus diwaspadai termasuk di dalamnya benjolan pada perut, menurut penjelasan dr Endang Windiastuti, SpA(K). Akan tetapi seringkali sulit ketika anak tersebut memang memiliki perut yang besar. Terlebih, rasa sakit biasanya baru muncul ketika massa belum mendesak usus.

"Kadang-kadang ibunya ngerasa, makai celana kok anaknya makin lama makin sempit ya. Harus teliti yang besar tuh apanya, dengan melakukan pemeriksaan yang tidak menyakitkan misalnya USG (ultrasonografi), ketahuan kok ada apa," tandasnya.


Mata kucing

Foto: Thinkstock
"Kanker pada anak ada banyak, tapi pada anak yang paling menyebabkan kematian di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) pertama leukemia, kedua retinoblastoma," kata Prof Dr dr Rita Sitorus, Sp.M(K) beberapa waktu lalu kepada detikHealth. Ciri-ciri dari retinoblastoma yang paling khas adalah mata kucing.

"Mata kucing maksudnya kalau magrib-magrib berpendar seperti mata kucing," ungkap Prof Rita.


Memar

Foto: Thinkstock
Ya namanya juga anak-anak, mereka sangat aktif dan gemar belajar hal-hal baru seperti bersepeda, olahraga, dan lainnya. Jadi, biasa bagi mereka untuk jatuh, melukai diri sendiri sehingga timbul memar. Yang jadi masalah, ketika Anda menyadari bahwa anak Anda sangat mudah mengalami memar, bahkan sekali pun dengan benda yang lembut, dan terjadi terlalu sering, maka itu bisa menjadi tanda adanya leukemia.

Perhatikan tanda lainnya, apakah terjadi pembengkakan di bagian seperti ketiak, persendian, leher, dan tulang selangka, pada anak yang bisa jadi gejala lain dari leukemia. Sel kanker dapat mempengaruhi kelenjar getah bening yang terletak di area tubuh ini dan menyebabkan pembengkakan.


Gejala lainnya

Foto: thinkstock
Prof Dr Max F.j. Mantik, SpA(K), konsultan onkologi memberikan beberapa hal yang perlu diwaspadai mengenai gejala kanker leukemia khususnya ALL.

"Kalau gejalanya umum, dimiliki penyakit-penyakit lain. Intinya dia ada pucat, anemia, sering mengalami infeksi karena tertekan itu neutrofil jadi dia panas-panas, atau nyeri tulang, dan lain-lain. tapi ingat itu juga dimiliki penyakit lain," katanya.

Karena itu, seringkali orangtua dan si anak tidak peka bahwa tanda yang ada adalah gejala kemunculan kanker.

"Kalau anemia dia pikir itu anemia defisiensi anemia defisiensi zat besi. Dikasih terapi kok nggak baik-baik, dipikir karena infeksi. Dikasih antiobiotik akhirnya sembut tapi sakit lagi, akhirnya meninggal karena sepsis misalnya. Kemudian nyeri tulang, orang pikir reumatik, dia pergi ke seorang ahli tulang, pijat dan lain-lain akhirnya ternyata kanker."
Halaman 2 dari 5
Benjolan pada area mana pun harus diwaspadai termasuk di dalamnya benjolan pada perut, menurut penjelasan dr Endang Windiastuti, SpA(K). Akan tetapi seringkali sulit ketika anak tersebut memang memiliki perut yang besar. Terlebih, rasa sakit biasanya baru muncul ketika massa belum mendesak usus.

"Kadang-kadang ibunya ngerasa, makai celana kok anaknya makin lama makin sempit ya. Harus teliti yang besar tuh apanya, dengan melakukan pemeriksaan yang tidak menyakitkan misalnya USG (ultrasonografi), ketahuan kok ada apa," tandasnya.


"Kanker pada anak ada banyak, tapi pada anak yang paling menyebabkan kematian di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) pertama leukemia, kedua retinoblastoma," kata Prof Dr dr Rita Sitorus, Sp.M(K) beberapa waktu lalu kepada detikHealth. Ciri-ciri dari retinoblastoma yang paling khas adalah mata kucing.

"Mata kucing maksudnya kalau magrib-magrib berpendar seperti mata kucing," ungkap Prof Rita.


Ya namanya juga anak-anak, mereka sangat aktif dan gemar belajar hal-hal baru seperti bersepeda, olahraga, dan lainnya. Jadi, biasa bagi mereka untuk jatuh, melukai diri sendiri sehingga timbul memar. Yang jadi masalah, ketika Anda menyadari bahwa anak Anda sangat mudah mengalami memar, bahkan sekali pun dengan benda yang lembut, dan terjadi terlalu sering, maka itu bisa menjadi tanda adanya leukemia.

Perhatikan tanda lainnya, apakah terjadi pembengkakan di bagian seperti ketiak, persendian, leher, dan tulang selangka, pada anak yang bisa jadi gejala lain dari leukemia. Sel kanker dapat mempengaruhi kelenjar getah bening yang terletak di area tubuh ini dan menyebabkan pembengkakan.


Prof Dr Max F.j. Mantik, SpA(K), konsultan onkologi memberikan beberapa hal yang perlu diwaspadai mengenai gejala kanker leukemia khususnya ALL.

"Kalau gejalanya umum, dimiliki penyakit-penyakit lain. Intinya dia ada pucat, anemia, sering mengalami infeksi karena tertekan itu neutrofil jadi dia panas-panas, atau nyeri tulang, dan lain-lain. tapi ingat itu juga dimiliki penyakit lain," katanya.

Karena itu, seringkali orangtua dan si anak tidak peka bahwa tanda yang ada adalah gejala kemunculan kanker.

"Kalau anemia dia pikir itu anemia defisiensi anemia defisiensi zat besi. Dikasih terapi kok nggak baik-baik, dipikir karena infeksi. Dikasih antiobiotik akhirnya sembut tapi sakit lagi, akhirnya meninggal karena sepsis misalnya. Kemudian nyeri tulang, orang pikir reumatik, dia pergi ke seorang ahli tulang, pijat dan lain-lain akhirnya ternyata kanker."

(ask/up)

Berita Terkait