Memang perlu pemeriksaan lebih lanjut (dan semoga bukan kanker), akan tetapi deteksi dini dibutuhkan guna kanker berkembang pada stadium yang semakin berat.
Baca juga: 4 Fakta Kanker yang Belum Banyak Diketahui |
Leukemia atau yang sering salah ditulis leukimia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak Indonesia. Posisi kedua ditempati oleh retinoblastoma atau kanker bola mata. Namun bukan tidak mungkin kanker jenis lainnya menyerang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perut membesar
|
Foto: Thinkstock
|
"Kadang-kadang ibunya ngerasa, makai celana kok anaknya makin lama makin sempit ya. Harus teliti yang besar tuh apanya, dengan melakukan pemeriksaan yang tidak menyakitkan misalnya USG (ultrasonografi), ketahuan kok ada apa," tandasnya.
Mata kucing
|
Foto: Thinkstock
|
"Mata kucing maksudnya kalau magrib-magrib berpendar seperti mata kucing," ungkap Prof Rita.
Memar
|
Foto: Thinkstock
|
Perhatikan tanda lainnya, apakah terjadi pembengkakan di bagian seperti ketiak, persendian, leher, dan tulang selangka, pada anak yang bisa jadi gejala lain dari leukemia. Sel kanker dapat mempengaruhi kelenjar getah bening yang terletak di area tubuh ini dan menyebabkan pembengkakan.
Gejala lainnya
|
Foto: thinkstock
|
"Kalau gejalanya umum, dimiliki penyakit-penyakit lain. Intinya dia ada pucat, anemia, sering mengalami infeksi karena tertekan itu neutrofil jadi dia panas-panas, atau nyeri tulang, dan lain-lain. tapi ingat itu juga dimiliki penyakit lain," katanya.
Karena itu, seringkali orangtua dan si anak tidak peka bahwa tanda yang ada adalah gejala kemunculan kanker.
"Kalau anemia dia pikir itu anemia defisiensi anemia defisiensi zat besi. Dikasih terapi kok nggak baik-baik, dipikir karena infeksi. Dikasih antiobiotik akhirnya sembut tapi sakit lagi, akhirnya meninggal karena sepsis misalnya. Kemudian nyeri tulang, orang pikir reumatik, dia pergi ke seorang ahli tulang, pijat dan lain-lain akhirnya ternyata kanker."
Halaman 2 dari 5











































