5 Kanker ini Paling Sering Diidap Anak-anak

Hari Kanker Anak Sedunia

5 Kanker ini Paling Sering Diidap Anak-anak

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Jumat, 15 Feb 2019 18:00 WIB
5 Kanker ini Paling Sering Diidap Anak-anak
Jenis kanker yang paling diidap anak. Foto: iStock
Jakarta - Miris, kanker anak sering ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini bisa jadi dikarenakan pemahaman mengenai deteksi dini mengenai sejumlah kanker.

Leukemia atau sering salah disebut leukimia adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami anak. Tapi apakah kamu tahu kanker jenis lainnya beserta gejalanya? Di 'Hari Kanker Anak Sedunia' ini, mari kenali jenis kanker yang banyak menyerang anak.

Leukemia

Foto: iStock
Leukemia terdiri dari beberapa jenis seperti acute lymphoblastic leukemia (ALL), acute myeloid leukemia (AML), chronic lymphocytic leukemia (CLL) chronic myeloid leukemia (CML), hairy cell leukemia, dan T-cell prolymphocytic leukemia.

Prof Dr Max F.j. Mantik, SpA(K) beberapa waktu lalu menerangkan kepada detikHealth bahwa Acute Lymphocytic Leukemia atau ALL (salah satu bagian dari acute leukemia) merupakan yang jenis leukemia yang terbanyak. Namun, ini juga merupakan jenis kanker yang punya tingkat kesembuhan yang tinggi.

"Data secara international sudah menyebutkan sekitaer 92 persen, ALL yang survive atau yang lolos setelah 5 tahun masih tidak kambuh, sudah mencapai 92 persen," ungkapnya.

Ironisnya, di Indonesia, angka ini terbilang masih rendah. Data pada 5 sampai 7 tahun lalu, angka kesembuhan masih berkisar pada 40-50 persen. Berbeda dengan capaian di luar yang mana 9 dari 10 anak bisa mengalami kesembuhan.

Retinoblastoma

Foto: thinkstock
Retinoblastoma yang merupakan kanker pada mata. Kanker ini menjadi jenis kanker yang juga banyak dialami anak. Salah satu gejala khasnya adalah mata yang terlihat berpendar mirip mata kucing ketika terkena cahaya terang.

"Ada juga matanya juling karena satunya tidak bisa melihat, tidak fokus. Atau kadang-kadang matanya merah, matanya menonjol. Bawalah ke dokter, jangan dianggap infeksi saja, pakai obat tetes mata sendiri," jelas dokter spesialis anak, dr Endang Windiastuti, SpA(K).

Neuroblastoma

Foto: thinkstock
Dikutip dari Mayo Clinic, neuroblastoma sering muncul di sekitar kelenjar adrenal, yaitu menyerang sel-sel saraf di atas ginjal. Kanker ini juga bisa berkembang di sekitar perut, dada, dan tulang belakang. Kondisi ini bisa dialami bayi yang baru lahir, namun manifestasinya baru terlihat saat usianya sudah lebih tua, biasanya di usia 2-4 tahun.

Masih kata dr Endang, gejala dari kanker ini bergantung pada tempat sel kanker berkembang. Misalnya di perut, maka perut akan mengalami pembesaran.

"Kalau larinya ke perut maka perutnya membesar. Kalau ke tulang, maka nyeri tulang sehingga anak nggak mau jalan karena sakit kalau jalan. Kalau larinya ke mata, matanya akan menonjol sebelah, juga perdarahan di bola mata," ujarnya.

Osteosarkoma

Foto: thinkstock

Osteosarkoma atau kanker tulang biasanya terjadi pada usia 10-15 tahun. Kanker ini sering terjadi pada anak laki-laki dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri, patah tulang setelah aktivitas rutin, gerakan tulang terbatas, nyeri menetap di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

Limfoma Malignum

Foto: thinkstock
Kanker ini sering disebut dengan kanker kelenjar getah bening. Dilansir MayoClinic, kanker ini dapat dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang kanker dan dapat diketahui melalui pemeriksaan di bawah mikroskop.

Limfoma digolongkan dalam jenis Hodgkin apabila terdeteksi adanya sel abnormal Reed-Sternberg dalam pemeriksaan. Sementara limfoma tanpa sel abnormal tersebut termasuk dalam kategori limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi dibandingkan limfoma Hodgkin. Diperkirakan hanya sekitar 20 persen dari kasus limfoma yang merupakan jenis Hodgkin.

Halaman 2 dari 6
Leukemia terdiri dari beberapa jenis seperti acute lymphoblastic leukemia (ALL), acute myeloid leukemia (AML), chronic lymphocytic leukemia (CLL) chronic myeloid leukemia (CML), hairy cell leukemia, dan T-cell prolymphocytic leukemia.

Prof Dr Max F.j. Mantik, SpA(K) beberapa waktu lalu menerangkan kepada detikHealth bahwa Acute Lymphocytic Leukemia atau ALL (salah satu bagian dari acute leukemia) merupakan yang jenis leukemia yang terbanyak. Namun, ini juga merupakan jenis kanker yang punya tingkat kesembuhan yang tinggi.

"Data secara international sudah menyebutkan sekitaer 92 persen, ALL yang survive atau yang lolos setelah 5 tahun masih tidak kambuh, sudah mencapai 92 persen," ungkapnya.

Ironisnya, di Indonesia, angka ini terbilang masih rendah. Data pada 5 sampai 7 tahun lalu, angka kesembuhan masih berkisar pada 40-50 persen. Berbeda dengan capaian di luar yang mana 9 dari 10 anak bisa mengalami kesembuhan.

Retinoblastoma yang merupakan kanker pada mata. Kanker ini menjadi jenis kanker yang juga banyak dialami anak. Salah satu gejala khasnya adalah mata yang terlihat berpendar mirip mata kucing ketika terkena cahaya terang.

"Ada juga matanya juling karena satunya tidak bisa melihat, tidak fokus. Atau kadang-kadang matanya merah, matanya menonjol. Bawalah ke dokter, jangan dianggap infeksi saja, pakai obat tetes mata sendiri," jelas dokter spesialis anak, dr Endang Windiastuti, SpA(K).

Dikutip dari Mayo Clinic, neuroblastoma sering muncul di sekitar kelenjar adrenal, yaitu menyerang sel-sel saraf di atas ginjal. Kanker ini juga bisa berkembang di sekitar perut, dada, dan tulang belakang. Kondisi ini bisa dialami bayi yang baru lahir, namun manifestasinya baru terlihat saat usianya sudah lebih tua, biasanya di usia 2-4 tahun.

Masih kata dr Endang, gejala dari kanker ini bergantung pada tempat sel kanker berkembang. Misalnya di perut, maka perut akan mengalami pembesaran.

"Kalau larinya ke perut maka perutnya membesar. Kalau ke tulang, maka nyeri tulang sehingga anak nggak mau jalan karena sakit kalau jalan. Kalau larinya ke mata, matanya akan menonjol sebelah, juga perdarahan di bola mata," ujarnya.

Osteosarkoma atau kanker tulang biasanya terjadi pada usia 10-15 tahun. Kanker ini sering terjadi pada anak laki-laki dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri, patah tulang setelah aktivitas rutin, gerakan tulang terbatas, nyeri menetap di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

Kanker ini sering disebut dengan kanker kelenjar getah bening. Dilansir MayoClinic, kanker ini dapat dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit yang diserang kanker dan dapat diketahui melalui pemeriksaan di bawah mikroskop.

Limfoma digolongkan dalam jenis Hodgkin apabila terdeteksi adanya sel abnormal Reed-Sternberg dalam pemeriksaan. Sementara limfoma tanpa sel abnormal tersebut termasuk dalam kategori limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi dibandingkan limfoma Hodgkin. Diperkirakan hanya sekitar 20 persen dari kasus limfoma yang merupakan jenis Hodgkin.

(ask/up)

Berita Terkait