"Pada orang yang tidak menderita sakit maag tidak masalah makan sebelum tidur, namun pada penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ini memang dilarang. Pada penderita GERD, posisi tidur akan mempermudah baliknya makanan dari lambung yang masih terisi makanan ke rongga mulut. Berbeda jika tidurnya 2-3 jam sesudah makan," ungkap dr. Helmin kepada detikHealth, Sabtu (16/2/2019).
Selain itu, dr. Helmin juga menyebutkan faktor lain yang bisa memicu kambuhnya maag, salah satunya tentu karena melewatkan makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam. Penyebab lainnya adalah karena konsumsi makanan yang sulit dicerna dan gemar meminum kopi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika maag terlanjur kambuh, dr. Helmin menyarankan untuk segera mengonsumsi obat maag. Sebab jika dibiarkan, sakit maag akan semakin parah hingga mengganggu aktivitas. Bahkan, rasa sakit akibat maag bisa terus berlanjut hingga berakibat fatal.
"Obat maag yang bersifat antasida sebaiknya diminum sebelum makan karena bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang sedang tinggi. Nah, karena kerjanya lokal, obat penetralisir asam lambung ini bisa langsung bekerja dan asam lambung kembali normal dan lambung siap kembali untuk diisi makanan tanpa ada keluahan sakit maag," jelas dr. Helmin.
Salah satu obat maag yang bisa meredakan sakit maag dengan cepat adalah Promag dengan kandungan bahan aktif antasida seperti magnesium hidroksida, hydrotalcite, dan kalsium karbonat. Bahan aktif tersebut berfungsi untuk menetralkan asam lambung sehingga rasa sakit maag bisa teratasi. (mul/ega)











































