Seperti penyakit autoimun lainnya, lupus disebabkan oleh sisten kekebalan tubuh yang keliru menyerang jaringan tubuh, bukan kuman.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Annals of the Rheumatic Disease belum lama ini, menemukan systemic lupus erythematosus terkait dengan pertumbuhan bakteri berlebih di usus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi menunjukkan pasien lupus memiliki mikrobioma usus yang berbeda dengan orang sehat dan berkolerasi dengan pertumbuhan penyakit ini," tutur peneliti dari University of Buffallo, Jessy Alexander, dikutip dari Healthline.
Orang yang mengidap lupus seringkali mengalami masa ketika penyakitnya remisi atau sedang diam dan masa saat penyakitnya kambuh.
Ketika kambuh, bakteri Ruminococcus gnavus berkembang dan merusak sistem kerja tubuh. Saat itu, DNA akan memprodiksi antibodi yang keliru dan dibuat oleh bakteri tersebut.
Penelitian ini masih perlu memastikan secara jelas mengenai bakteri tersebut. Bukan hanya menghilangkan atau mengurangi jumlah bakteri tetapi meningkatkan jumlah bakteri baik dapat dilakukan.
Simak Juga 'Mengenal Faktor Risiko Kanker Usus':












































