Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Menangani Luka Bakar

Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Menangani Luka Bakar

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 20 Feb 2019 17:31 WIB
Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Menangani Luka Bakar
Kesalahan dalam mengatasi luka bakar. Foto: Getty Images
Jakarta - Enam orang korban ledakan foodcourt Mal Taman Anggrek dinyatakan mengalami luka ringan. Beberapa di antaranya mengalami luka bakar pada tangannya.

Musibah bisa datang dari mana saja, karena itu penting sekali untuk mengetahui pertolongan pertama pada hal-hal yang bisa saja terjadi seperti luka bakar. Entah itu terkena knalpot yang panas, ketumpahan kuah sop atau teh yang panas, tahukah kamu hal yang tepat untuk dilakukan sesudahnya?

"Untuk luka bakar ringan pertolongan pertamanya yaitu diguyur air yang mengalir dari kran selama 30-40 menit," kata dr Vera Ikasari, SpBP, spelialis bedah plastik dari RSU Bunda beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Hindari untuk melakukan hal berikut ini untuk menangani luka bakar:

Memencet gelembung luka

Foto: Thinkstock
Ketika mengalami luka bakar, seringkali timbul gelembung atau lepuhan. Jangan geregetan untuk segera memecahkannya sendiri, sebaiknya minta tenaga medis untuk melakukannya.

"Apabila luka bakar sampai menimbulkan lepuh, sebaiknya jangan dipecahkan sendiri untuk mengurangi resiko infeksi yang dapat menghambat penyembuhan luka," jelas dokter spesialis kulit dari klinik D&I Skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dalam artikel sebelumnya.

Pakai es batu

Foto: Istock
Ah lega, mungkin kamu berpikir kalau 'panas' harus dilawan dengan sesuatu yang dingin. Tidak 100 persen benar, sebab dengan menggunakan es batu untuk luka bakar justru bukan langkah yang dianjurkan oleh para dokter, loh.

Mendinginkan kulit dengan menggunakan air es atau malah langsung dengan es batu malah akan membuat luka semakin parah karena dingin yang ekstrem bisa mengerutkan pembuluh darah dan memperlambat proses penyembuhan.

Memberi odol, tepung, atau mentega

Foto: iStock
Ada juga kepercayaan bahwa tepung terigu bisa mencegah luka bakar untuk melepuh, tapi ternyata itu bukan hal yang tepat. Begitu juga odol atau mungkin mentega yang digadang-gadang sebagai bahan pertolongan pertama yang biasa digunakan ibu-ibu di rumah.

"Jangan diolesi kecap, odol, mentega, dan kopi atau bahan dapur lainnya, segera periksa ke dokter. Takutnya ada bahan-bahan yang nggak steril malah menimbulkan infeksi," masih kata dr Darma.

Malas menutup luka

Foto: Thinkstock

Selama masa pemulihan, jangan malas untuk memperban luka secara higienis untuk melindunginya dari friksi, sengatan matahari, dan juga kotoran. Ganti juga secara berkala agar ia tidak jadi sarang dari kuman. Haduh, yang ada malah tambah infeksi.

Halaman 2 dari 5

Ketika mengalami luka bakar, seringkali timbul gelembung atau lepuhan. Jangan geregetan untuk segera memecahkannya sendiri, sebaiknya minta tenaga medis untuk melakukannya.

"Apabila luka bakar sampai menimbulkan lepuh, sebaiknya jangan dipecahkan sendiri untuk mengurangi resiko infeksi yang dapat menghambat penyembuhan luka," jelas dokter spesialis kulit dari klinik D&I Skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dalam artikel sebelumnya.

Ah lega, mungkin kamu berpikir kalau 'panas' harus dilawan dengan sesuatu yang dingin. Tidak 100 persen benar, sebab dengan menggunakan es batu untuk luka bakar justru bukan langkah yang dianjurkan oleh para dokter, loh.

Mendinginkan kulit dengan menggunakan air es atau malah langsung dengan es batu malah akan membuat luka semakin parah karena dingin yang ekstrem bisa mengerutkan pembuluh darah dan memperlambat proses penyembuhan.

Ada juga kepercayaan bahwa tepung terigu bisa mencegah luka bakar untuk melepuh, tapi ternyata itu bukan hal yang tepat. Begitu juga odol atau mungkin mentega yang digadang-gadang sebagai bahan pertolongan pertama yang biasa digunakan ibu-ibu di rumah.

"Jangan diolesi kecap, odol, mentega, dan kopi atau bahan dapur lainnya, segera periksa ke dokter. Takutnya ada bahan-bahan yang nggak steril malah menimbulkan infeksi," masih kata dr Darma.

Selama masa pemulihan, jangan malas untuk memperban luka secara higienis untuk melindunginya dari friksi, sengatan matahari, dan juga kotoran. Ganti juga secara berkala agar ia tidak jadi sarang dari kuman. Haduh, yang ada malah tambah infeksi.

(ask/up)

Berita Terkait