Awalnya, dokter mendiagnosis pria ini mengalami radang yang disebut epididimitis. Namun pemberian antibiotik gagal mengatasi keluhan, sehingga muncul kekhawatiran bahwa benjolan tersebut adalah kanker.
Pemeriksaan menyeluruh segera dilakukan di Wexham Park Hospital. Dikutip dari Dailymail, hasil pemindaian menunjukkan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening dan akumulasi cairan di testis kiri.
Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) menunjukkan bahwa cairan yang membentuk benjolan di testis mengandung kuman TB atau TBC (Tuberkulosis). Disimpulkan, testinya terkena serangan TB langka yang disebut testicular TB.
Pasien diberi pengobatan standar selama 6 bulan dan kini kondisinya membaik. Kasus ini dilaporkan dalam BMJ Case Report untuk meningkatkan kesadaran tentang adanya TB testis.
Infeksi TB paling umum ditemukan di paru-paru, dicirikan dengan batuk kronis yang tidak sembuh-sembuh. Infeksi di luar paru disebut dengan extrapulmonary TB paling sering ditemukan pada tulang dan bahkan otak.
Walau jarang ditemukan, infeksi TB juga bisa ditemukan di organ genital. Infeksi pada testis lebih langka lagi, diperkirakan hanya sekitar 3 persen dari kasus genital TB.