"Dalam riset yang saya lakukan diketahui pornografi bisa menyusutkan otak depan hingga 4,4 persen. Ini jadi peringatan bagi masyarakat supaya lebih tanggap menghadapi bahaya pornografi. Untuk orangtua jangan terlalu dini memberikan gawai pada anak, untuk menghindari bahaya pornografi," kata psikolog Elly Risman pada detikHealth dalam Simposium Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Selasa (26/02/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Elly, tingkah laku korban pornografi sebetulnya mudah diketahui. Mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi keinginannya mengakses materi porno. Karakter lain adalah sulit diajak berkomunikasi, mudah marah (agresif), dan mengalami gangguan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Mereka juga lebih mudah terjerumus dalam perilaku seks berisiko, termasuk incest.
Dengan adanya kasus incest di Lampung, Elly berharap pemerintah dan masyarakat bisa membatasi akses pornografi. Selain secara regulasi, Elly menyarankan orangtua lebih sering berinteraksi dengan anaknya daripada memberi gawai. Interaksi keluarga lebih bermanfaat untuk anak dan orangtua daripada terpapar pornografi.











































