"I like her," kata Wijin.
"Belum love? Takes time," tanya Boy dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dr Helen Fisher, seorang antropolog, ada 3 fase jatuh cinta. Yang pertama, nafsu, didorong oleh kadar testosteron dan estrogen dalam tubuh seseorang. Ini tidak jauh berbeda dari mamalia lain di planet ini, dikutip dari Health Plus.
Yang kedua adalah ketertarikan. Emosi euforia, dan pelepasan zat kimia di otak, termasuk dopamin, adrenalin dan norepinefrin, dapat membuat jatuh cinta terasa seperti ketagihan. Adrenalin, khususnya, adalah alasan pipi terasa memerah, telapak tangan berkeringat dan jantung berdetak kencang ketika kamu bertemu seseorang yang kamu sukai.
Pada tahap awal hubungan, bahkan melihat foto pasangan bahkan sudah cukup untuk melepaskan dopamin, sehingga kamu merasa happy terus.
Fase terakhir adalah ikatan yang membuat pelepasan dopamin dan norepinefrin diganti dengan oksitosin. Inilah yang membuat kamu merasa terikat erat dan mulai membuat rencana jangka panjang bersama.
Jadi sudah masuk fase yang mana nih, Wijin? (ask/wdw)











































