Menurut dr Ali, orang tua sebetulnya bisa menerapkan posisi tersebut. Apalagi posisi bayi dalam video tersebut sebetulnya pose normal bayi selama dalam kandungan, keseharian, atau ketika menyusui.
"Yang penting bagian dada, kepala, dan punggung bisa tersangga dengan baik dalam kondisi firm. Bayi jangan diguncang (shake) karena itu yang sesungguhnya bahaya. Saya juga sempat menunjukkan posisi yang baik saat menyusui," ujar dr Ali pada detikHealth, Jumat (29/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan aksi/pertunjukan. Jadi harus dilakukan oleh yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Jadi mestinya yang menyebarkan memberikan disclaimer/catatan agar tidak serta merta melakukan atau menirudr Ali Sungkar SpOG-KFM |
Bayi yang diguncang berisiko mengalami Shaken Baby Syndrome (SBS), yaitu cedera kepala akibat kekerasan hingga terjadi perdarahan otak. SBS rentan terjadi pada balita namun risiko paling tinggi terjadi pada bayi berusia 6-8 minggu. Selain tidak mengguncang, bayi juga tak perlu dilempar-lempar.
Seiring waktu, biasanya orangtua akan berlatih dan menemukan posisi yang tepat untuk menggendong bayi. Dokter Ali menyarankan orangtua tak perlu segan atau gugup saat menggendong bayi, asal melakukannya dengan yakin dan mengerahkan seluruh kemampuan.
Tapi soal aksinya dalam video yang viral, dr Ali memberikan catatan khusus.
"Ini bukan aksi/pertunjukan. Jadi harus dilakukan oleh yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Jadi mestinya yang menyebarkan memberikan disclaimer/catatan agar tidak serta merta melakukan atau meniru," kata dr yang juga berpraktik di RS Pondok Indah tersebut.
Berikut ini video aksi dr Ali menggendong bayi yang viral itu:












































