Pakar kesehatan jiwa sekaligus staf pengajar Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran UKRIDA, dr Andri, SpKJ, FACLP mengingatkan pentingnya menghargai privasi orang lain, apalagi dengan tidak merekam atau memotret sesuatu kejadian yang tidak diketahui kebenarannya.
"Jadi mungkin (masyarakat) perlu pencerahan lagi, biarpun kita punya alat untuk ngerekam bukan berarti kita sembarangan untuk menyebarkan," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (29/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Andri menyebut kebanyakan orang masa kini lebih mementingkan hanya penasaran melihat suatu kejadian tanpa ada aksi untuk membantu sesama.
"Orang kita lebih cenderung kemarin kecelakaan kereta saja lebih sibuk bikin video daripada ngebantuin," ungkapnya.
Meskipun Indonesia tengah menghadapi era demokrasi, dr Andri menyarankan masyarakat untuk tidak 'kebablasan' bersuara di media sosial. Karena dengan itu tidak jarang dapat menimbulkan konflik.
"Makanya hukum itu tetap menjadi pegangan kita, supremasi hukum harus ada. Inilah perlu yang diperhatikan," tandasnya.
Simak Juga 'Ngobs Kuy! Nutrisi Jiwa':












































