Catarina dinyatakan mati otak atau brain dead karena serangan asma yang membuatnya koma. Selama 56 hari, Catarina menggunakan ventilator yang membantu kemungkinan bayinya bertahan hidup di dalam rahim.
Salvador lahir ketika usianya 32 minggu di dalam kandungan dengan operasi caesar. Menurut dokter, 32 minggu dianggap periode di mana bayi memiliki kemungkinan hidup yang lebih tinggi.
Kepala komite etika rumah sakit, Filipe Almeida, menjelaskan bahwa keputusan untuk menjaga bayi tetap hidup dalam rahim ibu dibuat dalam diskusi dengan keluarga dan karena Catarina tidak pernah memilih keluar dari undang-undang donasi organ yang diduga disetujui Portugal.
"Menjadi donor tidak hanya berada dalam posisi untuk menyumbangkan hati atau jantung atau paru-paru, tetapi juga berada dalam posisi untuk memberikan diri Anda sehingga seorang anak dapat hidup," ujar Filipe dikutip dari BBC.
Ayah dari bayi itu sangat menginginkan Salvador lahir ke dunia ini, demikian pula dengan anggota keluarga yang lainnya.
Salvador pun lahir dengan berat 1,7 kilogram dan diperkirakan akan mendapatkan perawatan intensif selama kurang lebih tiga minggu.
Ini adalah kasus kedua di Portugal tentang bayi lahir dari seorang ibu yang mati otak. Sebelumnya di tahun 2016, Lourenco lahir setelah 15 minggu ibunya meninggal.