Namun menurut sosiolog, gosip merupakan bagian dari perekat masyarakat, membantu menyebarkan informasi, menciptakan persatuan dan melindungi orang-orang dari potensi dijahati orang lain, seperti dikutip dari Daily Mail.
Biasanya gosip diidentikkan dengan wanita, tetapi sebuah penelitian yang dilakukan oleh UC Riverside di University of California mengungkapkan bahwa pria juga suka bergosip lho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kelangkaan informasi yang mengejutkan tentang siapa yang bergosip dan bagaimana, memberikan perhatian dan pendapat publik tentang masalah ini," kata Megan Robbins, asisten profesor psikologi yang memimpin penelitian tersebut.
Meskipun wanita tercatat menghabiskan waktu sedikit lebih lama daripada pria untuk bergosip, nyatanya catatan waktu antara pria dan wanita tidak jauh berbeda.
Yang mengejutkan, peneliti mengungkapkan bahwa percakapan gosip dari respondennya dikategorikan netral, yang berarti mereka berbagi informasi dan bukan membuat pernyataan atau penilaian negatif.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa cara kita melihat dan bagaimana otak kita memandang wajah secara visual sebenarnya berubah sesuai dengan gosip yang kita dengar, dan itu memiliki efek perlindungan, memberikan informasi tentang siapa yang dapat dipercaya dan siapa yang mungkin membahayakan kita. Dengan kata lain, manusia diprogram secara biologis untuk merespons dan menggunakan gosip.












































