Perhimpunan Ahli Obstetri dan Ginekologi dari Kanada sangat tidak setuju dengan klaim tersebut. Untuk itu mereka meninjau bukti dan melihat banyak orang yang mengonsumsi plasenta dalam keadaan mentah.
Untuk itu mereka mengeluarkan peringatan berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada Journal of Obstetrics and Gynecology Canada tentang bahaya dari konsumsi plasenta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penanganan plasenta yang buruk dan sterilisasi yang kurang dapat menyebabkan implikasi kesehatan yang serius bagi ibu dan bayinya.
"Meski belum didokumentasikan, ada potensi penularan bakteri, virus, atau jamur patogen kepada ibu dan bayi dalam kontak dekat," tambahnya.
Streptokokus grup B, infeksi bakteri yang biasa ditemukan di vagina, ada di plasenta wanita. Infeksi tersebut bisa ditransfer ke bayi melalui ASI ketika ibu mengonsumsi kapsul plasenta.
(kna/up)











































