"Mereka (dokter -red) ingin memberikan saya hati dari pria lain. Saya beritahu mereka 'saya tidak ingin tidur di samping istri dengan hati pria asing'. Saya kan tidak tahu kalau dia seorang homoseksual atau pecandu," kata Vicente seperti dikutip dari NBC, Minggu (19/5/2019).
Tidak dijelaskan dalam wawancara di mana pertama kali Vicente mencari bantuan medis. Namun pada satu titik dalam hidupnya Vicente sukses menjalani prosedur pengangkatan kanker hati di daerah Chile.
Direktur Medis Northwestern Memorial Hospital Dr Steven L. Flamm mendeskripsikan operasi transplantasi hati sebagai pilihan terakhir seorang pasien kanker. Tanpa transplantasi seorang pasien disebut lebih berisiko 75 persen untuk meninggal dalam jangka waktu dua tahun.
Hanya saja Dr Steven menyayangkan pernyataan Vicente yang dinilai dapat menimbulkan kesalahpahaman terkait donasi organ dan transplantasi. Menurut Dr Steven orientasi seksual seseorang tidak berpengaruh terhadap kualitas transplantasi karena semua donor sudah melalui proses evaluasi ketat.
"Saya tidak tahu apa hubungannya gay dengan transplantasi hati. Hati yang sehat adalah hati yang sehat, dan seksualitas tidak bisa dipindahkan bersama dengan hati," pungkas Dr Steven.