Masyarakat pun menjadi resah karena kerusuhan itu ditambah dengan adanya berita atau video yang belum jelas kebenarannya mengenai aksi 22 Mei tersebut beredar di media sosial.
Psikolog dari Personal Growth Talissa Carmelia M.Psi menyarankan masyarakat jangan langsung percaya dengan berita yang beredar sebelum kebenarannya valid dan terpercaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pertolongan Pertama Terkena Gas Air Mata |
Jika berita yang beredar membuat keresahan, Talissa menganjurkan untuk membatasi penggunaan media sosial. Tidak jarang, media sosial justru membuat kita resah karena banyaknya informasi yang ada di sana.
"Kurangi jumlah penggunaan media sosial jika hal tersebut mengganggu dan membuat kita semakin resah. Selain itu, jika kemungkinan situasi menjadi berbahaya, maka kita bisa membuat rencana antisipatif untuk menghadapi situasi tersebut," sarannya.
Talissa menambahkan, sangat penting untuk tidak menimbulkan keresahan pada orang lain dengan tidak ikut memanas-manaskan situasi, seperti mengirim berita atau video yang belum diketahui kebenarannya.











































