Terbukti dari kebiasaan membuang sampah, khususnya sampah plastik. Tanpa sadar, banyaknya plastik yang tersebar di lingkungan menjadikan kita akhirnya mengonsumsi benda tersebut.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Wildlife Fund (WWF) dan University of Newcastle di Australia menunjukkan di seluruh dunia, manusia menelan rata-rata 2.000 partikel mikroplastik yang setara dengan ukuran kartu kredit seberat 5 gram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partikel ini akan mengalir ke sungai dan lautan kemudian dimakan oleh ikan atau hewan laut lainnya sehingga berakhir sebagai bagian dari rantai makanan.
"Sangat jelas bahwa masalah mikroplastik adalah masalah global. Bahkan jika negara membersihkan halaman belakang mereka, itu tidak berarti mereka akan aman karena partikel [mikroplastik] itu dapat masuk dari sumber lain," tutur peneliti, Kala Senathirajah, mengutip CNN.
Penelitian dengan judul 'No Plastic in Nature: Assessing Plastic Ingestion from Nature to People' mengemukakan sumber terbesar dari konsumsi plastik adalah air minum. Ditemukan sekitar 1.769 partikel plastik setiap minggu hanya dengan minum air botolan.
Dalam ringkasan penelitian yang dapat ditemukan dalam situs University of Newcastle, ada sejumlah mikroplastik pada makanan dan minuman yang meliputi:
- Air
- Kerang
- Ikan
- Bir
- Madu
- Gula
(kna/up)











































