Wanita asal Selandia Baru itu menyadari ada sebuah jerawat di belakang telinga kanannya pada awal tahun 2018. Emily mengaku tidak mengkhawatirkannya. Namun lama-kelamaan benjolan yang dikiranya jerawat itu bertambah besar dua kali lipat.
"Benjolan itu bertambah dua kali lipat dan telingaku mulai mati rasa sehingga aku memutuskan untuk pergi ke dokter umum setempat," ujarnya dikutip dari The Sun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emily harus menjalani operasi besar selama enam jam untuk mengangkat karsinomanya itu. Sayangnya, prosedur itu membuat wajah kanannya lumpuh. Ia pun harus melakukan beberapa pengobatan dan terapi.
Pada Februari tahun ini, pemeriksaan rutinnya menunjukkan kanker telah menyebar dan banyak lesi di kedua paru-parunya. Operasi atau radiasi adalah pilihan pengobatan terbaik untuk kankernya.
Imunoterapi juga bisa dijadikan pilihan pengobatan, namun Emily harus mengeluarkan biaya hingga 860 juta rupiah untuk perawatan 10 minggu.
"Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami akan menjual rumah dan tinggal di tenda jika terpaksa," kata sang ibu, Sarah.
Emily berharap untuk memulai pengobatan segera dan menemukan bahwa lesi di paru-parunya telah sembuh.
"Jika tubuh saya merespons imunoterapi dengan baik maka ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan tanpa batas waktu," ungkap Emily.











































