Di antara kasus penyakit jantung yang paling sering dialami oleh penduduk adalah denyut nadi tak beraturan atau kelainan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium (FA) dan diduga ada sekitar 2,2 juta penduduk Indonesia yang mengidap penyakit tersebut.
Spesialis jantung dari RS Jantung Harapan Kita, Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) mengatakan kelainan irama jantung ditandai dengan denyut jantung tidak teratur baik cepat atau lambat. Detakan yang tidak beraturan ini bisa membentuk gumpalan darah di serambi jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Yoga menambahkan FA bukan saja iregularitas irama tapi juga satu kelainan yang bisa menyebabkan stroke. Bahkan stroke meningkat 500 persen pada pasien FA.
Untuk gejala, biasanya pengidap FA jika melakukan aktivitas berat sedikit saja langsung merasa mudah lelah. "Yang paling banyak sesak napas dan berdebar," sambungnya.
Karena pengetahuan dan kepedulian masyarakat menganai FA masih tergolong rendah, tingkat kejadian penyakit ini jadi cukup tinggi. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan Meraba Nadi Sendiri (MENARI).
"MENARI mudah dilakukan dan bisa kapan saja jadi tidak ada aturan tertentu. Meraba nadi dilakukan dengan 3 jari, jika ada denyutan tak beraturan ada baiknya periksakan ke puskesmas untuk cek EKG," pungkasnya.
Masuk Angin atau Gejala Sakit Jantung? Ini Bedanya!:
(kna/up)











































