"Dari 8 sampel darah yang diperiksa bahwa positif hepatitis A, 11 orang lainnya juga mendapatkan positif hepatitis A dan satu hepatitis B," tuturnya saat dijumpai detikHealth pada Senin, (1/7/2019).
Untuk dugaan penyebab, Kemenkes dan tim Dinas Kesehatan memperkirakan penularannya bisa karena berbagai faktor yang didalangi oleh perilaku hidup tidak sehat masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kabarnya hepatitis ini, dari penyelidikan Dinkes Pacitan dan Jatim, diperkirakan kasusnya ditularkan melalui makanan atau kontaminasi air, bisa dari sungai Sukorejo atau penjual makanan yg kebanyakan diedarkan dari satu desa ke desa lain," sebutnya.
Kejadian Luar Biasa (KLB) memang umumnya terjadi pada pencemaran air minum, makanan yang tidak masak dengan baik, makanan tercemar, kebersihan perorangan dan sanitasi yang buruk.
"Kebetulan curah hujan di Pacitan mulai April berkurang yang menyebabkan kurangnya air bersih. Juga masih ada cemaran e coli di sungai. Meski tidak ada lagi orang yang BAB sembarangan tapi e.coli masi ada," pungkasnya.
(kna/fds)











































