Apa alasan di baliknya? Para peneliti belum yakin dengan pasti, namun bisa jadi tiga hal berikut terlibat, proton, vitamin C, dan pesta buah-buahan tropis yang dilakukan nenek moyang kita saat masih hidup di pepohonan, dikutip dari Live Science.
Salah satu pelaku tantangan viral #LemonNoExpression di media sosial. Foto: Istimewa |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bahasa kimiawi, rasa asam yang kita rasakan berarti 'ada banyak proton yang lepas dalam mulutmu saat ini. Proton sebenarnya tidak benar-benar asam, tubuh kitalah yang berevolusi untuk menginterpretasikannya sebagai rasa asam.
Agar bisa bertahan hidup, manusia memerlukan asam askorbat atau vitamin C. Vitamin C sangat penting untuk menjaga banyak sel-sel dan jaringan berfungsi normal.
Sayangnya manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang tak bisa memproduksi vitamin C sendiri. Oleh karena itu kita membutuhkan vitamin C dari sumber lain, agar tak berisiko terkena skorbut atau scurvy, penyakit langka yang terjadi saat tubuh kekurangan vitamin C dan membahayakan nyawa.
"Kita kehilangan kemampuan membuat vitamin C sendiri karena kita memakannya terus-menerus. Kita memakan banyak buah sehingga kita tidak kekurangan (vitamin C)," tandas Paul.
Apakah kamu berani mencoba apakah kamu mampu tetap berwajah datar saat makan buah lemon, detikers?
(frp/kna)












































Salah satu pelaku tantangan viral #LemonNoExpression di media sosial. Foto: Istimewa