"Rokok ini terus naik, inflasi dari rokok ini naik. Rokok naik kok nggak ada yang complain ya. Pelan-pelan ini naik kontribusi rokoknya meningkat di kota 12,22% di desa 11,36% kalau dibandingkan posisi Maret dan September," kata Suhariyanto kepada detikcom.
Meski harga rokok kian naik, Senior Advisor on Gender and Youth dari World Health Organization (WHO), Diah Saminarsih, mengatakan angka tersebut sayangnya tidak berpengaruh terhadap konsumsi rokok di kaum muda. Terlihat dari data jumlah perokok yang makin meningkat di usia produktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya platfotm Youth Town Hall yang digagas oleh WHO menjadi sarana bagi generasi muda yang punya perhatian besar terhadap kesehatan untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi teman sebayanya agar tidak terjerumus pada perilaku hidup tidak sehat.
"Jadi adanya youth town hall ini kita bisa mengumpulkan anak-anak muda yang punya concern dan menggiring mereka ke arah yang lebih positif sehingga kalau ada awarness mengenai kesehatan, mereka bisa menahan diri untuk kemudian nggak mau lagi konsumsi yang jelek-jelek seperti rokok dan alkohol juga," pungkas Diah.
(kna/up)











































