Panas terik tak menghalangi semangat mereka gotong royong memungut botol-botol sisa air kemasan maupun sampah plastik. Beberapa terlihat saling berebut untuk memasukkan sampah yang mereka temukan ke karung plastik besar yang dibawa pembinanya.
"Yey, aku dapat lebih banyak," kata salah satu siswi SD Pulau Rinca, Dewi, di lokasi, Sabtu (20/7/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil bersih-bersih di dua sekolah, terkumpul sampah plastik sebanyak 17 kg dan 3 kg sampah kaleng. Aksi bersih-bersih ini merupakan rangkaian dari Interdiciplinary Explorer Labuan Bajo yang digelar KDGI (Kolegium Dokter Gigi Indonesia) bersama ARRA Foundation.
Foto: Aditya Mardiastuti/detikHealth |
"Kami ingin membiasakan anak-anak untuk membersihkan sampah di lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jadi sebelumnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penyuluhan dengan mengajak anak-anak supaya menjadi agen perubahan di keluarganya, diharapkan para orang tuanya juga bisa berubah dengan anaknya," kata koordinator kegiatan Interdiciplinary Explorer Labuan Bajo, dr Rudi Wigianto.
Rudi menambahkan dari KLHK berkomitmen bakal menyediakan tepat pembuangan sampah sementara. Sebab, saat ini belum ada tempat pembuangan sampah di Rinca.
"Tadi Pak Agus direktur di KLHK melihat langsung kondisi tempat sampah yang ada di Rinca yang sebetulnya bukan tempat pembuangan sampah. Dicarikan pemecahannya, rencana akan dibangunkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS)," terangnya.
Bersih-bersih Sampah Berhadiah Sepeda di Ancol:
(ams/up)












































Foto: Aditya Mardiastuti/detikHealth