Kerap dijadikan menu sarapan, nasi goreng juga banyak mengandung lemak jenuh yang merupakan sumber berbagai penyakit. Karena itu, disarankan nasi goreng cukup disantap sesekali saja.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Titi Sekarindah MS, SpGK menyebutkan beberapa risiko bila terlalu sering mengkonsumsi nasi goreng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalori yang berlebih dari nasi goreng bisa hadir dari minyak dan bahan tambahannya, semisal cumi, udang, dan telur yang juga memicu kolesterol tinggi. Efeknya dapat berupa kegemukan, sakit jantung, bahkan kanker.
Tapi tenang, nasi goreng tidak berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Titi menyebut efek negatif nasi goreng bisa diatasi dengan menambahkan bahan pangan yang sehat.
"Kalau mau lebih sehat pakai sayuran, biasanya wortel atau kol iris tipis, kacang polong, atau kemangi," katanya.
Alternatif lain agar nasi goreng aman dikonsumsi adalah dengan mengganti minyak goreng biasa menjadi minyak zaitun atau minyak kanola. Keduanya punya manfaat untuk menurunkan kolesterol jahat.
(up/up)











































