Implan tersebut dipasang pada 2017, demikian dikutip dari Livescience. Ditanam di bawah kulit, alat ini berfungsi melepas hormon ke dalam airan darah sehingga tidak hamil.
Seperti biasa, implan tersebut harus diganti setelah 5 tahun. Sebelumnya ia juga pernah memakai alat serupa pada 2010 tanpa ada masalah, dan diganti pada 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemeriksaan dengan sinar X menunjukkan bahwa implan tersebut bermigrasi ke paru-paru.
"Migrasi alat kontrasepsi sangat jarang," kata peneliti yang melaporkan kasus tersebut.
Diperkirakan, migrasi terjadi karena implan tidak terpasang dengan benar. Misalnya dipasang terlalu dalam di lengan, lalu masuk ke pembuluh darah dan terbawa ke paru-paru. Olahraga berat sehabis pemasangan juga meningkatkan risiko migrasi.
(up/up)











































