Ketika balita dalam kondisi tak makan dan minum berhari-hari, tubuhnya mengalami perubahan fungsi untuk bertahan hidup. Bila berlanjut, tentu bisa fatal hingga meninggal.
Menurut dokter anak yang juga konselor laktasi, dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, peluang bertahan hidup akan sangat bergantung dari kondisi si anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dehidrasi berlangsung berhari-hari, bukan tak mungkin seorang anak dapat meninggal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
"Anak yang gemuk dengan anak yang beratnya ideal, itu lebih mudah dehidrasi anak yang gemuk," ujar dr Wiyarni saat dihubungi detikHealth, Rabu (15/8).
Faktor lain yang mempengaruhi selain berat badan adalah faktor genetik, misal keluarganya 'betah' lapar. Selanjutnya adalah cepat tidaknya mengeluarkan cairan.
"Kalau di tiga hari itu kondisinya relatif stabil, artinya enggak muntah, enggak diare, rumahnya tidak panas jadi tidak keringetan banyak, ya sudah kondisinya bisa stabil. Jadi itu (3 hari-red) range yang aman untuk metabolisme tubuhnya dia. Tapi jangan dicoba-coba, ya," kata dr Wiyarni.
(up/up)











































