Dikutip dari DailyMail, pada 3 Agustus lalu, para wanita itu bertemu dengan seorang wanita di Maricopa untuk suntik filler bibir dengan lisensi dengan harga miring. Siapa yang tidak tertarik jika harganya sepersepuluh dari harga pasaran.
Namun hanya dalam beberapa jam setelah suntik, bibir para wanita itu membengkak, mengembangkan luka, hingga mengeluarkan nanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman Garaventa, Ashleigh Villaverde mengatakan bahwa ini bukan kali pertama ia melakukan suntik filler di bibir. Tetapi ia langsung mengetahui ada yang tidak beres dengan suntik fillernya kali ini.
"Rasa sakit setelahnya begitu buruk, saya bahkan tidak bisa merasakan bibir saya. Kami bahkan tidak bisa duduk dan pergi tidur, bibir kami berdenyut-denyut," katanya.
Mereka kemudian pergi ke UGD rumah sakit dan didiagnosis infeksi. Tak lama berselang, ada beberapa wanita yang juga mengeluhkan hal yang sama, setidaknya tercatat ada tujuh wanita dengan kondisi serupa.
Menurut American Society for Aesthetic Plastic Surgery, ahli bedah berlisensi kemungkinan akan mengenakan biaya sekitar 620 dolar AS atau setara dengan Rp 8,8 juta per mililiter filler di bibir. Tetapi para wanita itu hanya dikenakan biaya 80 dolar AS atau setara dengan Rp 1,1 juta per suntikan.
(wdw/up)











































