Kepada detikHealth, gadis yang bersekolah di British School Jakarta ini memang sejak dulu memprioritaskan penelitian. Terlebih lagi, ia menciptakan glukometer seorang diri tanpa bantuan dari orang lain.
"Saya mengerjakan sendiri sih. Ada guru yang mengintroduksi saya ke Google Science Fair ini tapi riset sepenuhnya saya yang mengerjakan," kata Celine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Celine jatuh cinta dengan riset dan dunia penelitian sejak duduk di bangku SMP. "Jadi emang dari dulu saya memprioritaskan riset over anything else soalnya I always like this is what I want to do in life," sebutnya.
"Ke depannya saya ingin menjadi seorang peneliti dan mungkin membuat start up sendiri dalam area biomedical dan health care, macam itu," ungkapnya.
Celestine pun memiliki keinginan besar agar Indonesia lebih menonjol dalam bidang penelitian. Di hati kecilnya, ia berharap agar lebih banyak anak muda yang ikut menggeluti penelitian sehingga Indonesia bisa lebih maju.
"Saya tahu banyak orang seumuran saya yang ingin masuk riset, ingin menggeluti bidang teknologi dan semacamnya tapi mereka takut karena masih belum banyak anak-anak yang ikut," sebutnya.
"By doing this, I can inspire young people in Indonesia to do things like me. I want to inspire young people to rise up because obviously, at least I think, science is the future in this world. I hope Indonesia can inovate further jadi lebih modern lagi," tutupnya.
(kna/up)











































