Menggunakan produk cukur yang mengandung aroma buatan dan bahan kimia seperti alkohol, dapat mengiritasi kulit dan berkontribusi terhadap rasa gatal. Gatal setelah bercukur juga bisa menjadi tanda folikulitis.
Ini adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus, dari folikel rambut di bawah kulit. Folikulitis sering menghasilkan bintik-bintik merah, seperti jerawat dan kulit yang gatal dan menyakitkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu kulit di sekitar area kemaluan sangat sensitif, jadi orang harus berhati-hati saat bercukur di area ini. Ada banyak alasan mengapa kulit di daerah kemaluan rentan terhadap iritasi.
Daerah tersebut juga rentan terhadap kelembaban dan gesekan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Rambut yang tumbuh di area ini lebih tebal, melengkung, dan lebih kasar daripada kebanyakan rambut tubuh lainnya, yang mungkin membuatnya lebih rentan untuk tumbuh ke dalam.
Orang mungkin juga sering mencukur bagian ini karena rambut kemaluan cenderung tumbuh dengan cepat. Mencukur terlalu sering dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan rasa gatal yang berlebihan.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah iritasi dan rasa gatal setelah mencukur rambut kemaluan dikutip dari Healthline:
- Gunakan gunting dengan hati-hati untuk memotong rambut sebanyak mungkin sebelum dicukur.
- Rendam area vagina dengan air hangat untuk melembutkan kulit dan rambut.
- Oleskan krim atau gel cukur yang menenangkan.
- Pegang erat-erat kulit di area vagina dengan satu tangan.
- Mencukur ke arah yang sama dengan rambut kemaluan. Rambut di area ini tumbuh menuju alat kelamin.
- Setelah selesai, bilas area tersebut dengan air hangat dan keringkan dengan handuk bersih.
- Oleskan pelembab atau moisturizer untuk menghindari iritasi.
Baca juga: Tips Mengatasi Disfungsi Seksual pada Wanita |
(kna/up)











































