Selalu Ngiler Saat Tidur? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selalu Ngiler Saat Tidur? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kintan Nabila - detikHealth
Kamis, 29 Agu 2019 05:03 WIB
Selalu Ngiler Saat Tidur? Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ngiler saat tidur (Foto: iStock)
Jakarta - Semua orang pasti pernah ngiler sesekali. Saat mulut memproduksi air liur berlebih, istilah medisnya sialore dan hipersalivasi.

Pada malam hari, otot-otot wajah menjadi rileks. Hal ini membuat air liur menumpuk dan keluar melalui sisi mulut. Meskipun kebiasaan ngiler terlihat sepele, tapi ngiler bisa menjadi gejala awal dari beberapa penyakit serius, lho!



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Healthline, berikut 5 penyebab ngiler dan cara mengatasinya.

Posisi Tidur

Foto: iStock

Salah satu penyebab ngiler adalah gravitasi. Orang yang tidur miring atau tengkurap, lebih cenderung mengiler saat tidur. Posisi tidur yang seperti ini menyebabkan air liur menggenang di dalam mulut dan keluar dari mulut yang terbuka saat bernafas.

Cara mengatasinya: Cobalah ubah posisi tidur menjadi telentang. Posisi ini dapat mengontrol air liur sehingga tidak mengenai wajah dan bantal.

Hidung Mampet

Foto: iStock
Jika hidungmu tersumbat karena pilek atau infeksi, kamu cenderung akan sering ngiler. Hidung yang tersumbat akan membuatmu bernapas melalui mulut saat tidur dan "pernapasan mulut" menyebabkan banyak air liur keluar dari mulut.

Cara mengatasinya: Air liur memainkan peranan penting untuk melindungi tubuh dari infeksi. Untuk mengurangi air liur, cobalah makan irisan lemon. Jeruk dapat mengencerkan air liur, sehingga kecil kemungkinannya untuk menggumpal. Selain itu yang lebih mudah, kamu harus minum banyak air. Karena tetap terhidrasi juga bisa mengencerkan air liur.

Asam Lambung

Foto: iStock
Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah masalah pencernaan saat isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. GERD dapat menyebabkan disfagia atau kesulitan menelan dan membuatmu merasa ada benjolan di tenggorokan. Untuk sebagian orang, kondisi ini menyebabkan produksi air liur berlebihan.

Cara mengatasinya: Kamu bisa menggunakan pelindung gigi atau mouthguard, bahkan dengan alat ini kamu bisa tidur tanpa ngiler dan ngorok.

Gangguan Menelan

Foto: Thinkstock

Sering ngiler bisa jadi gejala disfagia atau kondisi saat kamu kesulitan menelan. Multiple Sclerosis (MS), Parkinson, distrofi otot, bahkan beberapa jenis kanker dapat menyebabkan disfagia dan membuat orang sulit menelan ludah.

Cara megatasinya: Cobalah sering latihan teknik menelan dengan benar. Hal ini dapat membantu mengoordinasikan otot-otot dan saraf yang memicu refleks menelan.

Sleep Apnea

Foto: Thinkstock

Sleep apnea adalah kondisi saat tidurmu terganggu karena tubuh sesekali berhenti bernapas di malam hari. Ngiler bisa jadi salah satu faktor risiko sleep apnea. Jika kamu sering ngiler, perhatikan juga apakah kamu memiliki tanda-tanda sleep apnea seperti, mengorok keras, sakit tenggorokan dan mulut kering.

Cara mengatasinya: Perawatan yang paling direkomendasikan untuk sleep apnea adalah terapi mesin CPAP (continuous positive airway pressure). Mesin CPAP bekerja dengan mengalirkan udara ke saluran pernapasan. Kamu bisa tidur nyenyak dan bernapas dengan benar di malam hari.
Halaman 2 dari 6

Salah satu penyebab ngiler adalah gravitasi. Orang yang tidur miring atau tengkurap, lebih cenderung mengiler saat tidur. Posisi tidur yang seperti ini menyebabkan air liur menggenang di dalam mulut dan keluar dari mulut yang terbuka saat bernafas.

Cara mengatasinya: Cobalah ubah posisi tidur menjadi telentang. Posisi ini dapat mengontrol air liur sehingga tidak mengenai wajah dan bantal.

Jika hidungmu tersumbat karena pilek atau infeksi, kamu cenderung akan sering ngiler. Hidung yang tersumbat akan membuatmu bernapas melalui mulut saat tidur dan "pernapasan mulut" menyebabkan banyak air liur keluar dari mulut.

Cara mengatasinya: Air liur memainkan peranan penting untuk melindungi tubuh dari infeksi. Untuk mengurangi air liur, cobalah makan irisan lemon. Jeruk dapat mengencerkan air liur, sehingga kecil kemungkinannya untuk menggumpal. Selain itu yang lebih mudah, kamu harus minum banyak air. Karena tetap terhidrasi juga bisa mengencerkan air liur.

Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah masalah pencernaan saat isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. GERD dapat menyebabkan disfagia atau kesulitan menelan dan membuatmu merasa ada benjolan di tenggorokan. Untuk sebagian orang, kondisi ini menyebabkan produksi air liur berlebihan.

Cara mengatasinya: Kamu bisa menggunakan pelindung gigi atau mouthguard, bahkan dengan alat ini kamu bisa tidur tanpa ngiler dan ngorok.


Sering ngiler bisa jadi gejala disfagia atau kondisi saat kamu kesulitan menelan. Multiple Sclerosis (MS), Parkinson, distrofi otot, bahkan beberapa jenis kanker dapat menyebabkan disfagia dan membuat orang sulit menelan ludah.

Cara megatasinya: Cobalah sering latihan teknik menelan dengan benar. Hal ini dapat membantu mengoordinasikan otot-otot dan saraf yang memicu refleks menelan.


Sleep apnea adalah kondisi saat tidurmu terganggu karena tubuh sesekali berhenti bernapas di malam hari. Ngiler bisa jadi salah satu faktor risiko sleep apnea. Jika kamu sering ngiler, perhatikan juga apakah kamu memiliki tanda-tanda sleep apnea seperti, mengorok keras, sakit tenggorokan dan mulut kering.

Cara mengatasinya: Perawatan yang paling direkomendasikan untuk sleep apnea adalah terapi mesin CPAP (continuous positive airway pressure). Mesin CPAP bekerja dengan mengalirkan udara ke saluran pernapasan. Kamu bisa tidur nyenyak dan bernapas dengan benar di malam hari.

(up/up)

Berita Terkait