Secara medis, mencium bau imajiner disebut phantosmia. Selain mengalami phantosmia, Yasmin juga mengalami kelelahan kronis, sampai akhirnya ia memeriksakan diri pada September 2017.
Dikutip dari Fox News, pada awalnya dokter mengetes wanita asal Inggris tersebut atas dugaan epilepsi. Ternyata hasil keluar negatif, hingga ia disarankan menjalani MRI oleh seorang dokter saraf yang akhirnya mengungkap keberadaan tumor ganas di otaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maret 2018, Yasmin menjalani craniotomy untuk mengangkat 98 persen tumor tersebut, meninggalkan jahitan panjang di sisi kiri kepalanya yang cukup kentara. Ia kemudian menjalani kemoterapi dan radiasi.
"Cukup aneh ketika mengingatnya lagi. Aku tidak tahu bagaimana aku menjalaninya namun semua berjalan sangat lancar. Aku beruntung," kata Yasmin, yang kini dilaporkan telah kembali pulih.
Situs Medical News Today menyebut phantosmia merupakan kondisi gangguan medis yang tak umum. Terkadang phantosmia juga bisa menjadi tanda dari penyakit lainnya seperti pada kasus Yasmin, termasuk juga epilepsi, trauma kepala, migrain dan penyakit Parkinson's.
Kebanyakan mereka yang mengidap phantosmia mendeskripsikan bau yang mereka cium seperti roti gosong, karet terbakar dan asap rokok. Selain itu, phantosmia juga bisa menjadi indikasi bagaimana otak mengenali bau.
(frp/up)











































