Ketua kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Utah, dr Robert Silver mengatakan selama 30 minggu kehamilan, posisi tidur apapun aman. Namun, para peneliti tidak menyarankan hal ini diterapkan pada wanita pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
"Kami dapat meyakinkan para wanita yang sedang dalam 30 hari masa kehamilan bebas memilih posisi tidur yang nyaman namun tetap aman. Tapi, hal ini tidak berlaku untuk wanita di minggu-minggu terakhir kehamilan," jelasnya yang dikutip dari Medicinenet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat mereka (ibu hamil) tidur telentang, akan membuat aliran darah terbatasi selama proses persalinan," ujarnya.
dr Fox menambahkan, pada masa akhir kehamilan, rahim wanita akan dipenuhi sang bayi yang semakin membesar. Jika wanita berbaring selama persalinan, itu akan menekan pembuluh darah di bawahnya. Keadaan itu akan berdampak pada penurunan sirkulasi dan penurunan detak jantung pada bayi.
"Ini sebabnya, saat minggu-minggu terakhir kehamilan dianjurkan untuk tidur dalam posisi sedikit miring ke samping," kata dr Fox.
Dalam penelitian ini membuktikan tidak adanya kaitan antara komplikasi kehamilan dengan posisi tidur wanita, kecuali saat minggu terakhir kehamilan.
"Para wanita hamil harus mencoba tidur dengan posisi apapun asalkan nyaman bagi mereka. Kita (komunitas medis) juga perlu berhati-hati ketika memberikan rekomendasi tentang apa yang harus dan tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari saat masa kehamilan," tutur dr Fox.
dr Fox menambahkan, dalam memberikan saran pada seseorang juga harus memikirkan potensi atau dampak apa yang akan muncul.
"Memberi saran kepada orang lain adalah niat yang sangat baik, termasuk mencegah terjadinya kelahiran bayi dalam kondisi mati. Tapi, kalau saran yang diberikan ternyata menyusahkan mereka, itu akan berdampak pada ibu hamil yang sulit untuk tidur, dan akan berefek pada kesehatannya ataupun mungkin lebih parah lagi," tutupnya.
(wdw/wdw)











































