Dilaporkan situs The Sun, saat memeriksakan ke dokter, ia akhirnya disunat untuk menghindari terjadinya peradangan atau infeksi. Rupanya, di bagian pangkal, batang dan ujung penisnya terdapat tumor jinak yang telah terinfeksi.
Tumor-tumor tersebut menyebabkan kulitnya 'terbelah', atau dikenal dengan istilah denudasi penis. Tumor-tumor tersebut berhasil diangkat dan mencoba merekonstruksi bagian-bagian penis tersebut dengan cangkok kulit dari pahanya, namun prosedur tersebut gagal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madu tersebut juga tidak menimbulkan komplikasi, infeksi atau nyeri. 52 hari kemudian, penisnya kembali pulih dan bahkan ia mengaku mendapatkan fungsi seksualnya kembali, hanya dengan menggunakan madu yang rendah biaya, mudah, dan sangat efektif.
"Tantangan soal resistensi antibiotik yang kian merebak telah memunculkan banyaknya pilihan soal penanganan luka konservatif. Tak satupun ada yang bisa menandingi kemampuan memulihkan dalam madu tingkat medis," tulis tim dokter, dalam hasil yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Surgery Case Reports.
Mereka melanjutkan, bahwa banyak studi yang menyebutkan serangkaian bakteri, termasuk MRSA dan vancomycin resistant enterococci, rentan terhadap aktivitas antibakteri yang berasal dari madu tanpa menimbulkan resistensi.
"Mempertimbangkan efek merugikan dari antibiotik konvensional dan peningkatan resistensi antibiotik, kami berharap madu Manuka nantinya bisa dijadikan produk penanganan luka para tenaga kesehatan yang permanen," tandas para peneliti.
Baca juga: 5 Tips Mencegah Mr P Beraroma Kurang Sedap |
(frp/up)












































