Jakarta -
Sejak kemarin malam hingga hari Selasa (24/9/2019) kelompok mahasiswa di berbagai daerah melancarkan aksi demonstrasi massal menolak Rancangan Undang-undang yang akan disahkan DPR. Nah di tengah situasi lapangan yang panas, wajib waspada tanda-tanda dehidrasi.
Dehidrasi sendiri adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan. Mungkin banyak yang mengira dehidrasi hanya haus biasa, namun kalau tidak ditangani dengan baik bisa-bisa kamu ambruk di tengah aksi demo karena fungsi organ yang terganggu.
Apa saja yang jadi tanda dehidrasi berbahaya? Berikut rangkumannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusing
Foto: Pradita Utama
|
Tekanan darah cenderung turun saat tubuh mengalami kekurangan cairan. Selain itu, dehidrasi juga memengaruhi sistem vestibular yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan. Kondisi inilah yang membuat tubuh merasa pusing hingga mual.
Jantung berdebar
Foto: shutterstock
|
Dehidrasi akan membuat tekanan darah menurun yang membuat suplai oksigen ke otak menjadi terhambat. Jantung juga akan terasa lebih cepat berdetak karena memompa darah lebih keras untuk beredar ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa menjadi pertanda dehidrasi berat.
Lemas dan mengantuk
Foto: Pradita Utama
|
Rasa lemas dan mengantuk ini bisa jadi tanda kesadaran yang mulai berkurang akibat kurangnya suplai oksigen ke otak karena dehidrasi. Ini karena cairan tubuh yang cukup dibutuhkan agar darah bisa membawa nutrisi ke seluruh tubuh termasuk ke otak.
Kram Otot
Foto: Bahtiar Rifai/detikcom
|
Berkurangnya kadar cairan dapat berdampak terhadap kadar kandungan tubuh yang lain, salah satunya elektrolit dalam tubuh. Elektrolit tubuh dapat memengaruhi kadar kandungan garam dan potasium dalam tubuh yang dapat menimbulkan efek kram otot.
Mulut kering
Foto: iStock
|
Saat dehidrasi terjadi produksi air liur akan berkurang sehingga mulut mungkin bisa terasa jadi lebih kering. Kurangnya air liur ini yang menyebabkan berkembangnya bakteri mulut dan membuat aroma yang tidak sedap.
Kulit kurang elastis
Foto: iStock
|
Tanda dehidrasi bisa dilihat dari tingkat elasitisitas kulit. Caranya, kamu dapat mencubit punggung tangan dan lihat perubahan pada saat melepaskannya. Jika mengalami dehidrasi, ketika melepaskannya kulit akan lambat kembali menjadi normal.
Tekanan darah cenderung turun saat tubuh mengalami kekurangan cairan. Selain itu, dehidrasi juga memengaruhi sistem vestibular yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan. Kondisi inilah yang membuat tubuh merasa pusing hingga mual.
Dehidrasi akan membuat tekanan darah menurun yang membuat suplai oksigen ke otak menjadi terhambat. Jantung juga akan terasa lebih cepat berdetak karena memompa darah lebih keras untuk beredar ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa menjadi pertanda dehidrasi berat.
Rasa lemas dan mengantuk ini bisa jadi tanda kesadaran yang mulai berkurang akibat kurangnya suplai oksigen ke otak karena dehidrasi. Ini karena cairan tubuh yang cukup dibutuhkan agar darah bisa membawa nutrisi ke seluruh tubuh termasuk ke otak.
Berkurangnya kadar cairan dapat berdampak terhadap kadar kandungan tubuh yang lain, salah satunya elektrolit dalam tubuh. Elektrolit tubuh dapat memengaruhi kadar kandungan garam dan potasium dalam tubuh yang dapat menimbulkan efek kram otot.
Saat dehidrasi terjadi produksi air liur akan berkurang sehingga mulut mungkin bisa terasa jadi lebih kering. Kurangnya air liur ini yang menyebabkan berkembangnya bakteri mulut dan membuat aroma yang tidak sedap.
Tanda dehidrasi bisa dilihat dari tingkat elasitisitas kulit. Caranya, kamu dapat mencubit punggung tangan dan lihat perubahan pada saat melepaskannya. Jika mengalami dehidrasi, ketika melepaskannya kulit akan lambat kembali menjadi normal.
(fds/up)