5 Fakta Satia Putra, Bocah Obesitas Ekstrem Asal Karawang yang Meninggal Dunia

5 Fakta Satia Putra, Bocah Obesitas Ekstrem Asal Karawang yang Meninggal Dunia

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 29 Sep 2019 10:40 WIB
5 Fakta Satia Putra, Bocah Obesitas Ekstrem Asal Karawang yang Meninggal Dunia
Satia Purta, bocah obesitas ekstrem asal Karawang meninggal dunia. (Foto: Luthfiana/detikcom)
Jakarta - Bocah obesitas asal Kabupaten Karawang, Satia Putra, meninggal dunia pada Sabtu (28/9) lalu. Kepergiannya membawa luka mendalam bagi orang terdekat dan keluarganya.

Kepada detikcom, sang ayah, Sarli, mengatakan anaknya meninggal pada saat mereka mencari kendaraan untuk membawa Satia ke rumah sakit saat penyakit asmanya kambuh.

"Tapi motor baru dibersihkan, anak saya sudah tidak ada," kata Sarli saat menceritakan detik-detik terakhir anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa bulan lalu, Satia sempat membuat heboh lantaran memiliki berat badan yang tidak wajar bagi anak seusianya. Berikut beberapa fakta soal obesitas Satia Putra.


1. Punya bobot hampir 100 kg

Dalam sehari, Satia bisa makan hingga 9 piring nasi dan lauk, belum ditambah dengan camilan. Karenanya, bobotnya mencapai 97 kg dan pernah mencapai 101 kg. Orang tuanya tak bisa mengontrol nafsu makan Satia karena dia akan merengek jika tak diberi makan.

"Setiap jam 12 malam dia sering minta makan. Kalau enggak dikasih marah-marah," ucap Sarli, ayah kandung Satia.

2. Disangka obesitas setelah sunat

Berat badan Satia Putra, bocah asal Cilamaya, Karawang, dikabarkan naik drastis setelah disunat. Menurut pengakuan ayah kandung, Sarli (50), nafsu makan bocah itu tak terkendali semenjak menjalani operasi sunat empat tahun lalu.

Plt Kepala Dinkes Karawang berpendapat, rumor soal nafsu makan meningkat setelah disunat belum terbukti secara ilmiah. "Belum pernah ada penelitian dan literatur yang menyatakan seperti itu. Secara medis belum ada yang menyimpulkan akibat disunat menyebabkan kegemukan," kata PNS yang juga dokter tersebut, pada detikcom beberapa waktu lalu.

3. Disarankan operasi bariatik

Dinas Kesehatan Kab Karawang pada saat mengetahui kondisi Satia langsung menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di RSUD Karawang. Sebba kondisinya sudah termasuk serius dan harus ditangani segera.

Satia sebelumnya disarankan untuk menjalani operasi bariatrik atau memangkas lambung untuk mengurangi nafsu makan.

4. Ibu menolak Satia dioperasi

Ibu kandung Satia Putra menolak jika anaknya harus menjalani operasi. Ia berharap dokter hanya memberikan obat agar nafsu makan anaknya bisa berkurang.

"Kalau mau ngobatin mah silakan, obati apa saja. Tapi kalau operasi, saya tidak setuju. Enggak diobati juga enggak apa-apa karena anak saya sehat. Lagian kalau dioperasi, anak saya masih kecil. Kasihan," kata Komariah dengan nada tinggi.

5. Orang tua selalu menganggap Satia sehat

Saat ditanyai tentang riwayat kesehatan, ibunda Satia sellau mengatakan anaknya sangat sehat. Menurutnya sejak kecil Satia tak pernah mengalami sakit yang parah.

"Saya bilang sama dokter kalau anak saya sehat. Meski gemuk banget, anak saya nggak pernah sakit parah, demam pun jarang. Pernah dirawat sekali baru sekali seumur hidup. Waktu sakit asma," ungkap Komariah.




(kna/up)

Berita Terkait