Bahkan virus polio saat ini dikabarkan sudah terdeteksi di kawasan saluran air Kota Manila dan aliran sungai di wilayah Selatan Davao. KLB polio di Filipina terjadi kembali karena minimnya cakupan imunisasi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono menyebut risiko penularan polio di Indonesia bisa sangat besar jika sudah ditemukan virus. Apalagi ada beberapa daerah di Indonesia yang sangat berdekatan dan selalu bersinggungan dengan Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi, cakupan imunisasi dasar lengkap masih belum mencapai target yakni 95 persen. "Ancaman semakin dekat, semakin nyata, dan posisi kita belum maksimal karena polio kita coveragenya 65,9 persen di tahun 2018 dan imunisasi dasar lengkap keseluruhan 88 persen," sebut Anung saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).
Anung menambahkan untuk membasmi polio dan meminimalisir penularan, hal pertama yang harus dilakukan yakni memberi imunisasi dengan cakupan 95 persen khususnya di daerah yang dekat dari Filipina, salah satunya Sulawesi Utara.
"Kalau dibawah (95 persen) hanya tunggu waktu apalagi ada kejadian di Filipina. Sehingga masuknya suatu keniscayaan apabila kita tidak mampu melindungi anak-anak kita," pungkasnya.
(kna/up)











































