Berdasarkan pantauan detikcom pada Selasa pagi pukul 10.00 WIB, sisa gas airmata sudah tidak terlalu terasa. Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Humas RSJPN Harapan Kita Rusman Basir.
"Jam 6 itu saya sudah di sini. Ya pedih-pedih sedikit. Eggak begitu keras (bekas gas airmata) tapi pedas-pedas masih ada," kata Rusman pada Selasa (1/10) di kantornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kiki, satpam yang berjaga di tempat sejak malam, gas air mata ditembakkan sepanjang kerusuhan berlangsung. Saat itu dia menghalau kerumunan yang masuk ke area parkir RS. Namun pagi hari ini dia dan satpam lain berjaga tanpa mengenakan masker pelindung karena efek gas airmata sudah tak seperih semalam.
Bekas-bekas lemparan batu di sekitar halte busway telah dibersihkan. Foto: Nabila Ulfa Jayanti/detikHealth |
Hal senada juga dirasakan Mushawawir, orang tua pasien RSJPN Harapan Kita yang datang sekitar pukul 08.00 WIB.
"Pagi ini enggak kerasa, hanya pas malam saja pas pulang jam 23.00," katanya.
Dari pantauan detikcom, sisa-sisa gas airmata masih sangat terasa di kawasan BNI Pejompongan dan UNIKA Atma Jaya Semanggi sekitar pukul 09.00 WIB. Polisi dan pengemudi ojek daring sempat terlihat membersihkan mata yang pedih hingga berair.
Kerusuhan kemarin sore tak mengganggu operasional RS Harapan Kita. Foto: Nabila Ulfa Jayanti/detikHealth |
(up/up)












































Bekas-bekas lemparan batu di sekitar halte busway telah dibersihkan. Foto: Nabila Ulfa Jayanti/detikHealth
Kerusuhan kemarin sore tak mengganggu operasional RS Harapan Kita. Foto: Nabila Ulfa Jayanti/detikHealth