"Korek kuping sekali pakai meningkatkan jumlah sampah yang mengotori pemandangan alami. Belum lagi ancaman lain di balik tumpukan sampah barang sekali pakai," kata Roseanna Cunningham yang merupakan environment secretary Skotlandia dikutip dari The Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telinga sebetulnya tidak perlu dibersihkan dengan dikorek ke arah dalam dengan cotton bud atau korek kuping. Membersihkan telinga dengan mengorek justru berisiko menekan kotoran hingga gendang telinga, yang akhirnya bisa mengganggu fungsi pendengaran," kata dr Soekirman yang juga Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (PP Perhati-KL).
Menurut dr Soekirman, kotoran telinga bisa keluar dengan sendirinya melalui mekanisme tubuh. Misal mekanisme mengunyah yang ikut mendorong keluar kotoran telinga atau serumen. Kotoran telinga sebetulnya hanya terdapat pada 1/3 telinga bagian luar.
Bila tidak juga keluar, dr Soekirman menyarankan penggunaan cairan penghancur kotoran telinga yang dijual bebas. Selanjutnya, liang telinga cukup dibersihkan dengan tisu atau cotton bud untuk bayi yang berukuran kecil.
(up/up)











































