Soal 'jajan' prostitusi dan perilaku berganti-ganti pasangan, disebut dokter dapat memicu risiko penularan infeksi. Praktisi kesehatan dr Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pernah mengatakan bahwa ia memiliki pasien dengan pengalaman seperti itu.
"Pernah ada pasien yang datang akibat penyakit hubungan seksual komplain, karena merasa sudah membeli mahal kok tetap kena juga. Ya itu masalahnya dengan pemeriksaan darah kita baru tahu apakah seseorang HIV atau tidak," katanya seperti yang pernah diberitakan detikcom sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Human Immunodeficiency Virus (HIV) serta Infeksi Menular Seksual (IMS) membayangi hubungan seksual yang tidak sehat. Menurut dr Ari, kedua penyakit tersebut tidak memandang profesi. Termasuk Ibu Rumah Tangga (IRT) tetap bisa tertular meskipun tidak berganti-ganti pasangan, namun suami suka 'jajan' di luar.
Oleh sebab itu, dr Ari mengingatkan untuk mereka yang pernah melakukan hubungan seksual penting untuk memeriksakan status HIV. Semakin cepat terdeteksi, maka dapat mengurangi risiko penularan dan mencegah naiknya jumlah virus dengan diberikan obat Anti Retro Viral (ARV).
(wdw/wdw)











































