Sebuah studi kecil menyebutkan bahwa orang-orang yang kurang tidur akan merasa lebih kesepian dan akan kesulitan mempertahankan kedekatan fisik dengan orang lain, dibanding ketika tidur dengan cukup, sepertik dikutip dari Live Science.
Selain itu ada 'aura' kesepian yang dimunculkan, terlihat sangat kesepian di mata orang lain dan tidak terlalu menarik secara sosial. Hal ini bisa jadi lingkaran setan yang menyebabkan rasa kesepian terus-menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin bukan kebetulan bahwa pada dekade sebelumnya kita telah mengamati peningkatan rasa sepi dan pengurangan dramatis dari durasi tidur. Tanpa tidur yang cukup, kita menjadi menutup diri secara sosial, dan tak disadari kita merasa kesepian," jelas Eti Bin Simon, ketua peneliti tersebut dari Center for Human Sleep Science di University of California, Berkeley.
Kemudian setelah itu, para peneliti juga menemukan mereka yang kurang tidur seakan tidak ingin berinteraksi atau bersosialisasi. Banyak respon yang menunjukkan bahwa orang yang melihat mereka malah ikut merasa kesepian.
"Secara keseluruhan, ini semua pertanda baik jika kamu tidur selama 7 hingga 9 jam semalam, tetapi tidak begitu baik jika kamu terus-menerus mengganti (pola) tidurmu. Catatan positifnya, satu malam tidur nyenyak membuatmu akan lebih mudah bersosialisasi, percaya diri, dan akan menarik di mata orang," kata salah satu penulis, Matthew Walker, seorang dosen psikologi dan neurosains di UC Berkeley.
Para peneliti mencatat bahwa perubahan pada mood dan perasaan cemas meningkatkan saat orang kurang tidur dapat mengubah hasilnya. Namun menggunakan metode statistik, hasil yang mereka temukan tetap benar bahwa kurang tidur menyebabkan kesepian, dan itu menular. Ke depannya, diharapkan dapat meneliti soal kaitan antara kurang tidur dapat mengubah umur panjang manusia.
(frp/up)











































