Psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan bahwa istilah toxic positivity menggambarkan kata-kata dan dorongan agar orang lain berpikir positif yang justru berdapak buruk pada orang yang disampaikan tersebut.
Kata-kata positif tersebut bisa berdampak buruk dikarenakan penyampaian yang tidak memperhatikan situasi kondisi dan karakter kepribadian orang yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada situasi kondisi di mana orang tersebut baru mengalami suatu masalah besar baginya dan atau sedang bercerita untuk mengungkapkan ekspresi emosinya, (kita) menanggapi ceritanya dengan mengatakan: 'berpikir positif ajalah!', 'ambil hikmahnya...', 'udah lah biasa aja kali!', 'ga usah terlalu dipikirin', 'ga usah dipusingin', 'lu bayangin lah ada orang lain yang lebih susah (punya masalah lebih berat) tau!', 'lu tuh mustinya bersyukur..., coba gua aja...! '" ungkap Vero kepada detikcom.
Menanggapi curahan hati orang lain dengan mengatakan untuk berpikir positif atau membandingkannya dengan persoalan orang lain yang lebih berat justru akan memperburuk kesejahteraan psikologis orang tersebut.
Atau menanggapinya dengan mengatakan padanya untuk bersyukur atas situasi kondisinya juga bisa berdampak negatif. Jadi, berhati-hatilah dalam menanggapi cerita orang lain.
(wdw/up)











































