Sekelompok mahasiswa ini terdiri dari Irfan Budi Satria (Teknik Elektro Tahun Angkatan 2016 Fakultas Teknik (FTUI)), Nabila Ayu Budianti (Biologi 2016 Fakultas MIPA (FMIPA)) dan Alhuda Reza Mahara (Teknik Komputer 2016 FTUI) dibawah bimbingan dosen FTUI Dr.Eng Arief Udhiarto S.T., M.T.
Menurut Irfan Budi Satria, salah satu anggota tim, fungsi Nettox adalah untuk memberikan peringatan akan ketergantungan pemakaian internet yang berlebihan kepada pengguna, berdasarkan indikator pengunaan aplikasi internet (Screen Time) dan indikator Biologis tubuh yakni Heart Rate Variability (HRV).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut beberapa penelitian, HRV tidak hanya digunakan untuk mengukur denyut jantung tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat psikologis seseorang khususnya adiksi atau kondisi perilaku seseorang yang memiliki ketergantungan fisik atau mental terhadap benda tertentu.
"Dengan memakai parameter Screen Time dan HRV, dapat ditentukan apabila seseorang sudah terlalu lama menggunakan internet atau tidak," jelasnya saat dihubungi detikcom baru-baru ini.
Untuk menghubungkan HRV dan aplikasi Screen Time, Nettox diciptakan dengan menghubungkannya melalui koneksi Bluetooth. Dengan perantara aplikasi inilah yang memberikan data tingkat HRV seseorang terlalu tinggi atau tidak. Temuan ini berbasis terapi Biofeedback yang memberikan sinyal-sinyal biologis melalui HRV.
"Apabila Screen Time sudah melebihi batas dan HRV di bawah batas, maka smartwatch dan aplikasi memberikan peringatan yang disertai Biofeedback atau bacaan sensor yang direpresentasikan dalam feedback fisik berupa getar atau bunyi," tambahnya.
(up/up)











































