Menanggapi hal tersebut, dokter anak dr Purnamawati SpA(K), MMPAed mengatakan bahwa ada berbagai kemungkinan dokter meresepkan antibiotik walau penyakit yang dialami pasien bukan disebabkan oleh bakteri.
"Satu, kalau hasil penelitian luar negeri dokter merasa nggak yakin diagnosisnya apa. Mungkin lho ya, mesti ditanya dokter yang bersangkutan," ujarnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Wati, sapaan akrabnya, menyayangkan bahwa masyarakat juga kurang paham soal pemakaian antibiotik ini. Padahal penyakit seperti batuk-pilek dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan antibiotik.
Ditambah, tidak jarang masyarakat yang menganggap jika dokter tidak meresepkan antibiotik bukanlah dokter yang baik. Jika tidak sesuai aturan, alih-alih justru menyebabkan resistensi antibiotik.
"Antibiotik beli bebas nggak boleh, peraturannya ada. Jangan beli antibiotik sendiri. Tahapan berikutnya kita beri tahu masyarakat, kalau diresepkan antibiotik padahal sakitnya karena virus batuk-pilek, jangan dibeli!" saran dr Wati.
(wdw/up)











































