Secara alami, cairan asam lambung terbentuk dari HCL atau asam klorida. Senyawa ini dibutuhkan di dalam sistem pencernaan salah satunya untuk membunuh kuman-kuman yang masuk ke tubuh bersamaan dengan makanan.
Penyebab asam lambung naik bisa karena terlalu sering mengkonsumsi kopi, makanan pedas, ataupun buah dengan rasa yang asam. Pola makan yang tidak teratur juga bisa menjadi faktor risikonya. Konsumsi beberapa obat seperti anti rematik, pereda nyeri, hingga untuk mengatasi sakit kepala juga bisa jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Healthline, gejala asam lambung yang umumnya terjadi di antaranya:
1. Mual
2. Muntah
3. Perut kembung
4. Nyeri dada, terutama saat berbaring di malam hari
5. Nyeri ulu hati
Meskipun biasa terjadi, penyakit ini harus segera disembuhkan. Tujuannya untuk mencegah organ tubuh lainnya ikut terpengaruh cairan asam lambung tersebut. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis obat asam lambung yang memang cocok dikonsumsi.
Seperti obat asam lambung yang baru-baru ini kembali beredar dan bisa dikonsumsi, yaitu ranitidin. Meskipun sempat ditahan dan dilarang peredarannya, kini ranitidin diperbolehkan kembali sesuai dengan arahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Produk ranitidin yang tidak tercantum dalam Lampiran, dinyatakan ditarik (recall) dari peredaran serta dilakukan pemusnahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, industri farmasi dapat memproduksi kembali dan mengedarkan produknya setelah memastikan bahwa hasil produksinya tidak mengandung NDMA melebihi ambang batas yang diperbolehkan," tulis BPOM dalam surat edarannya.
(fds/fds)











































