Masih Tak Yakin Pakai Ranitidin? Ini 10 Tips Alami Cegah Asam Lambung

ADVERTISEMENT

Masih Tak Yakin Pakai Ranitidin? Ini 10 Tips Alami Cegah Asam Lambung

Nurul Khotimah - detikHealth
Kamis, 21 Nov 2019 16:19 WIB
Penyakit asam lambung bisa menyerang kapan saja (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan 37 batch produk obat asam lambung ranitidin aman dikonsumsi. Sebelumnya, obat-obat tersebut ditarik dari peredaran terkait cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA).

Bagi para pengidap sakit asam lambung, rasa cemas mungkin masih membekas meski telah dinyatakan kadar cemaran NDMA dalam obat-obat tersebut tidak melampaui batas aman dan tidak berisiko memicu kanker. Untuk mengonsumsinya lagi, mungkin masih ada perasaan ragu-ragu.

Mah bagi yang belum berani memutuskan untuk mengonsumsi lagi obat ranitidin, ada beberapa pilihan untuk mencegah kekambuhan penyakit asam lambung. Dikutip dari Everyday Health, berikut 10 di antaranya.



1. Menurunkan berat badan
Naiknya asam lambung atau GERD (gastroesophagael reflux disease) antara lain dipengaruhi oleh obesitas. Lemak pada perut memberi tekanan pada perut dan mendorong cairan lambung ke kerongkongan. Dr. Michael Vaezi, MD, PhD, direktur klinis divisi gastroenterologi dan hepatologi dan direktur Pusat Gangguan Motilitas Esofagus di Vanderbilt University di Nashville meyarankan untuk turunkan berat badan jika kelebihan.

2. Hindari makanan yang diketahui menyebabkan refluks
Untuk mencegah GERD bisa dimulai mengurangi makanan yang berpotensi reflux seperti makanan berlemak, makanan pedas, makanan asam, daun mint, coklat, bawang, kopi, hingga minuman soda. Tak hanya untuk mencegah reflux makanan tersebut juga sebaiknya dihindari untuk alasan kesehatan lainnya.

3. Makan lebih sedikit
Makan dengan porsi berlebihan memungkinkan perut membesar dan menekan otot LES, yang rentan risiko reflux dan GERD lebih mungkin terjadi.

4. Jangan rebahan setelah makan
Setelah makan sebaiknya tunggu selama 2-3 jam sebelum memutuskan untuk rebahan. Ketika rebahan setelah makan baisanya membantu reflux. Akibatnya asam lambung mudah menekan otot LES dan mengalir ke kerongkongan. Hal ini perlu dihindari.

5. Tinggikan tempat tidur
Untuk mencegah GERD selanjutnya bisa dilakukan dengan meninggikan tempat tidur bagian kepala. Mengangkat kepala tempat tidur Anda enam hingga delapan inci dapat membantu gravitasi menjaga asam lambung tetap rendah di perut Anda.



6. Hindari obat yang risiko GERD
Ada sejumlah obat yang dapat meningkatkan risiko GERD, baik dengan mengendurkan LES, mengganggu proses pencernaan, atau lebih lanjut mengiritasi kerongkongan yang sudah meradang. Seperti obat antiinfalamsi, blocker saluran kalsium, albuterol, Antikolinergik, Bifosfonat hingga obat penenang dan penghilang rasa sakit.

7. Berhenti merokok
Tak hanya untuk mencegah GERD, berhenti merokok juga berguna untuk mencegah risiko penyakit lain yang juga mematikan. Seperti kanker paru-paru. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa nikotin dapat mengendurkan otot-otot LES dan juga dapat mengganggu kemampuan air liur Anda untuk membersihkan asam dari esofagus.

8. Kurangi alkohol
Seperti halnya merokok, alkohol dapat menyebabkan LES rileks. Alkohol juga dapat menyebabkan kejang otot-otot esofagus.

9. Pakailah pakaian longgar
Mengenakan pakaian longgar berguna agar tidak terjadi penekanan di area perut dan otot LES sehingga dapat mencegah reflux. Sebaiknya tidak mengenakan pakaian ketat atau ikat pinggang yang bisa membuat perut Anda kencang.

10. Cobalah diet bebas gluten
Setidaknya satu penelitian telah menemukan bahwa gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, dan gandum, dapat menyebabkan atau memperburuk gejala GERD. Maka cobalah untuk menguranginya agar terhindar dari GERD.



Simak Video "Prinsip yang Wajib Dijaga Pengidap Asam Lambung saat Puasa dan Sahur "
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Obat Lambung Ranitidin DItarik!
Obat Lambung Ranitidin DItarik!
44 Konten
Ranitidin, salah satu obat asam lambung yang cukup populer, dikabarkan tecemar n-Nitrosodimethylamine (NDMA), bahan yang kerap dikaitkan dengan risiko kanker. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan imbauan untuk tenaga kesehatan.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT